Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalimantan Barat menggelar diskusi terfokus tentang fenomena berita bohong dan "post truth" yang bertujuan meningkatkan kapasitas jurnalis dalam meliput informasi tentang pemilihan umum 2024.

"Pemilihan isu 'post truth' atau era kebohongan yang menyamar menjadi kebenaran karena masih berpotensi terjadi pada pemilu tahun depan dan jurnalis harus mewaspadai ini," kata Ketua IJTI Kalbar, Yuniardi di Pontianak, Kamis.

Ia mengatakan diskusi terfokus ini menghadirkan pembicara dari KPID Kalbar, Balai Bahasa, TVRI Kalbar dan juga pihak kepolisian dengan peserta dari sejumlah unsur yang diikuti puluhan jurnalis dan mahasiswa.

Diskusi terfokus bertema pencegahan Fenomena Post Truth di era keterbukaan informasi sebagai tantangan jurnalis dalam penyajian berita Pemilu 2024 ini menurut Yuniardi masih relevan karena pada pemilu periode sebelumnya, fenomena ini masih ditemukan.

"Perasan dan emosi massa adalah kunci yang dimainkan kalangan penyebar post truth sebagai kelompok elit yg punya kuasa dan suara, membangun opini dan meyakinkan masyarakat dengan narasi kebenaran di medsos untuk menguntungkan satu pihak," katanya.

Terkait hal tersebut, menurut dia di era keterbukaan informasi publik seperti saat ini peran jurnalis sangat penting dalam menyajikan setiap berita yang valid. 

"Berkaca dari tahun 2014-2019 fenomena posh truth sering terjadi apalagi di era keterbukaan informasi ini tantangan bagi jurnalis di Kalimantan barat dalam menyajikan setiap berita khususnya menjelang pemilu 2024," ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, IJTI Kalbar mengajak para jurnalis untuk dapat bersama menghadapi tantangan dalam menyajikan sebuah pemberitaan, khususnya menjelang pemilu 2024. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak termakan isu berita bohong dan informasi yang tidak jelas usulnya. 

"Kita ketahui 2014-2019 berita hoax bertebaran kemana-mana sehingga kami IJTI  Kalimantan barat mengajak kawan-kawan bersama sama menghadapi berbagai tantangan dalam menyajikan sebuah pemberitaan khususnya pemilu 2024 agar masyarakat tidak termakan isu-isu berita bohong dan informasi tidak jelas asal usulnya," katanya.
 
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023