Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Yuliastuti Saripawan memuji pelayanan Klinik Diabetes Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak karena telah mendapat penghargaan.  

"Saya apresiasi sekali terhadap pelayanan dan juga terhadap sistem yang sudah terbangun khususnya untuk pelayanan diabetes dan klinik diabetes yang sudah diselenggarakan oleh rumah sakit ini. Klinik telah mendapatkan penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik pada Tahun 2019," ujarnya saat melakukan kunjungan di Pontianak, Jumat. 

Menurutnya, RSUD SSMA salah satu klinik yang mengedukasi pasien-pasien diabetes yang sudah berjalan di Indonesia adalah RSUD SSMA. Kementerian Kesehatan saat ini mempunyai program transformasi pelayanan kesehatan khususnya untuk non KJSU (Kanker, Jantung, Stroke dan Uronefrologi) yang salah satunya adalah penanganan penyakit diabetes.  

"Penanganan penyakit diabetes tersebut harus dilakukan secara komprehensif mulai dari penegakan diagnosa kemudian dalam hal penanganan pengobatan dan juga pengobatan untuk mencegah terjadi komplikasi yang lain," paparnya.      

Ia berharap RSUD SSMA terus melakukan pengembangan pelayanan sesuai dengan program pengampuan terhadap layanan kesehatan.

"Untuk planing ke depan kita berharap adanya pengembangan pelayanan sesuai dengan program pengampuan dimana rumah sakit ini adalah Strata Madya," papar dia.  

Direktur RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak Eva Nurfarihah mengucapkan terima kasih atas kehadiran Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan RI Yuliastuti Saripawan.

"Dengan kunjungan ini saya berharap ada bantuan untuk alat kesehatan dan bantuan biaya pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan untuk program KJSU, Non KJSU atau bidang pelayanan lainnya kepada RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak," kata dia.

Selain itu, Eva juga menyebut saat ini RSUD SSMA sejak diresmikan pada tahun 2012 dan mulai beroperasi pada tahun 2014 telah banyak sekali prestasi yang telah diraih bahkan saat ini sudah akreditasi paripurna bintang lima pada bulan Juni 2023.

"Prestasi yang baru saja kami raih adalah Juara terbaik Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Kota Pontianak tahun 2023, Kami juga ditunjuk untuk melaksanakan Kelas Rawat Inap Standar (Kris)," imbuhnya.

Kelas KRIS merupakan sistem baru yang akan digunakan dalam pelayanan rawat inap BPJS Kesehatan di rumah sakit. Dengan penerapan KRIS, semua golongan masyarakat akan mendapatkan perlakuan yang sama dari rumah sakit, baik dalam hal pelayanan medis maupun non-medis.

Namun Eva menyayangkan, Klinik Edukasi Diabetes Melitus belum diakomodir oleh Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Namun begitu, sejak awal berdiri hingga saat ini pihaknya tetap melayani pasien yang berkonsultasi, baik yang datang sendiri maupun rujukan dari dokter spesialis dari poli lain.

"Bahkan pelayanan kami tingkatkan lagi dan nakes yang terlibat mulai dari dokter sub spesialis endokrin, perawat poli dan rawat inap, gizi hingga tim edukasi," kata dia.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023