Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui stasiun di Balikpapan mendeteksi adanya penurunan jumlah titik panas di Kalimantan Timur (Kaltim) dari 20 titik pada Jumat (22/12) menjadi 14 titik pada Sabtu (23/12).

"Sebanyak 14 titik panas ini terdeteksi sepanjang Sabtu kemarin mulai pukul 01.00 - 24.00 WITA," ujar Koordinator Bidang Data Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Minggu.

Informasi sebaran titik panas ini langsung disampaikan kepada pihak terkait, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi maupun kabupaten, agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.

Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat membantu mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena masih banyak daun dan ranting kering di lahan yang mudah terbakar.

Pencegahan yang bisa dilakukan masyarakat, kata dia, antara lain dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan dan tidak melakukan pembakaran saat membersihkan atau membuka lahan, karena daun dan ranting kering rawan menyebarkan kebakaran lebih luas.

"Saat ini memang sudah masuk musim hujan, tetapi masih ada sejumlah kawasan yang tidak terjadi hujan dalam beberapa hari sehingga menyebabkan daun dan ranting mengering yang mudah terbakar," katanya.

Sebanyak 14 titik panas yang terpantau kemarin tersebar di dua kabupaten yakni Kabupaten Kutai Timur terdeteksi sembilan titik dan Kabupaten Kutai Kartanegara lima titik.

Rincian per kecamatan adalah sembilan titik di Kutai Timur tersebar pada dua kecamatan yakni delapan titik di Kecamatan Bengalon, sisanya yang satu titik berada di Kecamatan Muara Ancalong.

Untuk lima titik panas di Kutai Kartanegara, lanjutnya, tersebar di empat kecamatan yakni Kembang Janggut, Anggana, Samboja masing-masing satu titik, dan Kecamatan Muara Kaman dua titik panas.

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023