Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Batang, Jawa Tengah, melakukan penanaman 1.000 bibit pohon keras sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan di wilayah dataran tinggi.

"Batang wilayah selatan (bagian dataran tinggi) merupakan sumber air sehingga harus dijaga supaya di kemudian hari kita tidak mengalami kesulitan air," kata Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Batang Retno Dwi Irianto di Batang, Sabtu.

Menurut dia, kegiatan itu adalah untuk memberikan peran serta Pramuka bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan wilayah Batang yang utama adalah bagian selatan.

Selain itu, kata dia, kegiatan itu juga sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem antara wilayah Batang bagian utara dengan selatan.

"Jika wilayah Batang bagian utara menjadi Kawasan Industri Terpadu sehingga itu akan mengalami perubahan fungsi maka kita harus menjaga keseimbangan alam," katanya.

Ketua Pramuka Peduli Kwarcab Kabupaten Batang Ida Susilaksmi mengatakan, pada kegiatan ini pihaknya menyiapkan beberapa jenis tanaman yaitu tanaman keras 300 bibit, pohon sengon 400 bibit, pohon nangka 100 bibit, pohon alpukat 50 bibit, pohon jambu air 50 bibit, pohon jambu biji 50 bibit, pohon aren 25 bibit, dan pohon asam 25 bibit.

Maksud dan tujuan kegiatan ini, kata dia, adalah menanamkan kesadaran pada generasi muda untuk pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

"Sebanyak 1.000 pohon ini agar terjaga kelestarian air di wilayah bagian selatan seperti Desa Pacet karena berada di gunung lereng Kamulyan," katanya.

Menurut dia, apabila wilayah itu tidak ditanami dengan tanaman keras atau tanaman lain dikhawatirkan akan berisiko longsor atau bencana lain.

"Mungkin 1.000 tanaman sedikit yang tumbuh. Akan tetapi, pada prinsipnya kegiatan itu untuk menyampaikan kesadaran pada generasi muda bahwa sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan," katanya.

 

Pewarta: Kutnadi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024