Wakil Menteri Agama (Wamenag) Syaiful Rahmat Dasuki mengungkapkan kartu pintar atau smart card dibagikan untuk para jamaah calon haji Indonesia tahun 2024 saat keberangkatan menuju Arab Saudi melalui setiap embarkasi.
"Ya pasti, kartunya sudah ada tetapi baru akan diberikan sebelum keberangkatan mereka di embarkasi masing-masing," kata dia saat ditemui dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) ke 217 tahun Keuskupan Agung Jakarta di Katedral Jakarta, Sabtu.
Ia menjelaskan semua jamaah calon haji Indonesia tahun ini wajib memiliki kartu pintar tersebut tanpa terkecuali sesuai ketentuan dari Pemerintah Arab Saudi.
Hal demikian dikarenakan kartu pintar itu berfungsi mengidentifikasi mencatat semua identitas jamaah calon haji atau menjadi semacam visa saat akan melaksanakan haji.
"Dia hadir dengan visa apa, apakah visa haji atau bukan, nah Negara Arab memberikan kebijakan selain visa haji tidak diperbolehkan untuk melakukan ibadah haji," ujarnya.
Ia menyakini dengan adanya kartu pintar tersebut maka dapat mencegah masyarakat Indonesia terjerat dari berbagai tindak penipuan terkait jasa keberangkatan perjalanan haji.
Di sisi lain, Wamenag pun memastikan, baik dari pemerintah Indonesia maupun dari Arab Saudi sudah siap untuk menyambut dan mensukseskan perjalanan haji tahun ini, adapun keberangkatan gelombang pertama jamaah Indonesia dijadwalkan berlangsung pada 12-23 Mei 2024.
"Di Arab Saudi pun semua kebutuhan sudah 100 persen siap, terutama yang menjadi fokus yakni bagi calon haji lansia yang tahun ini ada sekitar 40 ribu orang jemaah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Ya pasti, kartunya sudah ada tetapi baru akan diberikan sebelum keberangkatan mereka di embarkasi masing-masing," kata dia saat ditemui dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) ke 217 tahun Keuskupan Agung Jakarta di Katedral Jakarta, Sabtu.
Ia menjelaskan semua jamaah calon haji Indonesia tahun ini wajib memiliki kartu pintar tersebut tanpa terkecuali sesuai ketentuan dari Pemerintah Arab Saudi.
Hal demikian dikarenakan kartu pintar itu berfungsi mengidentifikasi mencatat semua identitas jamaah calon haji atau menjadi semacam visa saat akan melaksanakan haji.
"Dia hadir dengan visa apa, apakah visa haji atau bukan, nah Negara Arab memberikan kebijakan selain visa haji tidak diperbolehkan untuk melakukan ibadah haji," ujarnya.
Ia menyakini dengan adanya kartu pintar tersebut maka dapat mencegah masyarakat Indonesia terjerat dari berbagai tindak penipuan terkait jasa keberangkatan perjalanan haji.
Di sisi lain, Wamenag pun memastikan, baik dari pemerintah Indonesia maupun dari Arab Saudi sudah siap untuk menyambut dan mensukseskan perjalanan haji tahun ini, adapun keberangkatan gelombang pertama jamaah Indonesia dijadwalkan berlangsung pada 12-23 Mei 2024.
"Di Arab Saudi pun semua kebutuhan sudah 100 persen siap, terutama yang menjadi fokus yakni bagi calon haji lansia yang tahun ini ada sekitar 40 ribu orang jemaah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024