Jakarta (Antara Kalbar) - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar menegaskan, pelaksanaan haji tahun 2014 harus sukses dan untuk itu seluruh jajaran kementerian tersebut harus bekerja sama dalam menyelenggarakan haji tahun ini sehingga lebih baik.
Para calon jamaah haji dan seluruh masyarakat, khususnya umat Islam Indonesia jangan khawatir, kata Nasaruddin Umar kepada pers di Jakarta, Jumat, terkait dengan penetapan Menteri Agama Suryadharma Ali ditetapkan sebagai tersangka oleh komisi pemberantasan korupsi (KPK).
"Para calon jamaah haji dan seluruh masyarakat, khususnya umat Islam di Indonesia tidak perlu khawatir. Insya Allah penyelenggaraan ibadah haji kita tahun ini tetap seperti yang sudah direncanakan semula," tegasnya.
Dalam penjelasannya Wamenag didampingi Sekjen Kemenag Nur Syam, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Anggito Abimanyu, Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, Irjen Kemenag M. Jasin, Kepala Pinmas Zubaidi.
"Baru saja kami menyelenggarakan rapat pimpinan di lingkungan Kemenag, untuk membicarakan pelaksanaan haji yang semakin hari semakin mendekat dan persiapan yang harus tuntas. Bagaimanapun juga pelaksanaan haji tahun ini harus sukses," ia menjelaskan.
Wamenag menjelaskan bahwa keluarga besar Kementerian Agama bertanggung jawab menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji. "Kita semua bertanggung jawab menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji. Selaku Wamenag, dan bersama teman-teman lainnya, kita sudah melakukan pemetaan tentang apa saja yang perlu dilakukan untuk penyelenggaraan haji yang akan datang," katanya lagi.
Sekjen Nur Syam menegaskan bahwa baik Wamenag, Sekjen, Irjen, Dirjen PHU dan seluruh pihak terkait akan saling bahu-membahu untuk menyukseskan penyelenggaraan haji tahun ini.
"Insya Allah melalui pengawasan yang beliau lakukan dan selama ini sudah dilakukan, mudah-mudahan pelaksanaan tahun ini akan menjadi lebih baik," kata Nur Syam.
Layanan Publik
Sementara itu Irjen Kementerian Agama M. Jasin menegaskan komitmen peningkatan layanan publik itu termasuk pula di seluruh bidang keagamaan, mulai dari pendidikan, haji, kehidupan keagamaan, kantor urusan agama (KUA) hingga tata kelola kepemerintahan.
"Kepada masyarakat, kami ingin menyampaikan bahwa tetap percayalah kepada Kemenag," kata mantan petinggi KPK itu kepada pers.
"Kita masih fokus untuk membenahi semua layanan publik di seluruh bidang keagamaan, termasuk juga pembenahan KUA," ia menjelaskan.
M. Jasin menjelaskan sejak diminta oleh Menag Suryadharma Ali pada 2012 untuk bergabung di Kementerian Agama, dirinya selaku Inspektur Jenderal dan Anggito Abimanyu selaku Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) bersama jajaran Kemenag lainnya terus berupaya melakukan pembenahan penyelenggaraan haji.
"Secara bertahap kita sudah banyak melaksanakan pembenahan, terutama dimulai dari rekomendasi KPK terhadap kajian sistem yang dilakukan KPK," kata M. Jasin.
"Ada 48 titik temuan mulai dari aspek tata kelola, regulasi dan lainnya, itu secara bertahap kita penuhi," katanya.
Terkait tugas Itjen sebagai pengawasan di kementerian tersebut, M. Jasin mengatakan bahwa Itjen Kemenag sudah memberikan saran perbaikan kepada Ditjen PHU untuk peningkatan kualitas pelayanan haji, mulai dari perumahan, katering, transportasi dan juga kualitas layanan jemaah haji selama di Arab Saudi.
"Itu secara bertahap kita laksanakan perbaikan," katanya.
Perbaikan itu akan bisa dilihat di penyelenggaraan haji 2014. Ditegaskan Jasin bahwa rumah yang disewa Ditjen PHU adalah rumah-rumah yang baik se kelas dengan hotel bintang tiga ke atas. "Saya mendatangi satu per satu rumah yang disewa, masuk ke kamar mandi, bahkan meneliti bagaimana kesiapannya," tuturnya.
M Jasin memastikan bahwa perbaikan dalam layanan publik di bawah Kementerian Agama baik pendidikan, pencatatan nikah, penyelenggaraan ibadah haji, semakin tahun kita jamin semakin baik.
"Ini merupakan amanah yang dibebankan oleh masyarakat kepada Pak Menag dan kita membantu agar pelaksanaan dari perbaikan sistem secara keseluruhan itu bisa dilaksanakan secara bertahap dan dalam jangka waktu tidak terlalu lama," ujarnya.
"Insya Allah kita bisa segera menjadi salah satu instansi yang melaksanakan reformasi birokrasi dan pembenahan layanan publik," tuturnya.
Penyelenggaraan Haji
Kini penyelenggaraan ibadah haji 1435H/2014M semakin dekat. Untuk itu, berbagai persiapan terus dilakukan oleh Ditjen PHU untuk memastikan agar kualitas layanan kepada calon jamaah bisa ditingkatkan, kata Dirjen PHU Anggito Abimanyu.
"Pelayanan di Arab Saudi itu ada tiga hal: yaitu, perumahan, katering, dan transportasi. Untuk perumahan menggunakan dua sistem. Sistem sewa pelayanan dan sewa satu musim," kata Anggito.
Dijelaskan Anggito, sistem sewa pelayanan itu harganya tetap dan itu seperti yang berlaku di Madinah dan Jeddah. Sementara kalau di Makkah, menggunakan sewa satu musim sehingga harga akan tergantung dari proses tasywiyah atau penelitian, kemudian proses penawaran dan negosiasi harga.
Dalam pemilihan perumahan juga ada kualifikasi. Menurut Anggito, kualifikasi itu mencakup beberapa persyaratan, seperti: jarak, lingkungan, harga, kondisi lingkungan, dan kapasitas. Setiap rumah yang akan disewa harus memenuhi kualifikasi persyaratan yang telah ditetapkan.
"Jadi faktor itu sudah dibakukan dalam suatu peraturan dan itulah yang diterapkan," tegas Anggito.
Anggito menambahkan bahwa di dalam proses pengadaan perumahan, dibentuk sebuah tim yang dibagi menjadi dua, yaitu: tim yang melakukan proses seleksi dan tim yang melakukan proses negosiasi harga. "Jadi, bukan langsung dilakukan oleh Menag atau Dirjen PHU," terangnya.
"Kontrak perumahan juga dilakukan oleh tim yang juga disupervisi oleh penasihat hukum," tambahnya.
Terkait peran Itjen Kemenag, Anggito menjelaskan bahwa dari waktu ke waktu, peran dari Itjen sangat penting. Anggito mengaku bahwa pada tahun 2012 dan 2013 juga sudah didampingi oleh Itjen. "Tahun 2014 itu yang sangat intensif baik di dalam proses pendaftaran, pencarian rumah, sampai negosiasi dan kontrak-kontrak itu didampingi dan diberikan supervisi oleh Itjen," ujarnya.
Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Anggito Abimanyu memastikan bahwa fasilitas perumahan calon jamaah haji Indonesia pada penyelenggaraan haji tahun 1435H/2014M sekelas hotel.
"Sekarang kita menggunakan istilah hotel, bukan pemondokan. Hampir semuanya bintang 3 ke atas dan semua dilengkapi Mushalla," tegas Anggito (15/04) malam.
Anggito mengaku bahwa berbagai persiapan di Arab Saudi terus dilakukan. Tim perumahan sudah mendapatkan sekitar 116 hotel yang akan ditempati calon jamaah haji Indonesia.
Menurut Anggito, hotel calon jamaah haji Indonesia lebih nyaman dengan pelayanan lebih bagus juga. "Pintu masuknya menggunakan kartu, kamar dilengkapi TV, Kulkas, mesin cuci, dan fasilitas dapur," kata Anggito.
"Bahkan di daerah Jarwal ada yang sekelas bintang lima. Sekarang betul-betul menengah ke atas," katanya lagi.
(E001/Yuniardi)