Jakarta (Antara Kalbar) - Indonesia adalah negara pertama di dunia yang memiliki kementerian tersendiri yang menangani urusan agama dan berdirinya Kementerian Agama itu adalah untuk memelihara, menjamin kepentingan agama dan pemeluk-pemeluknya.
"Sehari setelah pembentukan Kementerian Agama, Menteri Agama KH M.Rasjidi menegaskan bahwa berdirinya Kementerian Agama adalah untuk memelihara dan menjamin kepentingan agama serta pemeluk-pemeluknya," tegas Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar selaku Inspektur Upacara dalam Upacara Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-68 yang dihadiri para pejabat dan pegawai pusat Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (03/01).
Kementerian Agama didirikan pada 3 Januari 1946 dengan KHM Rasjidi sebagai Menteri Agama yang pertama. Sejak saat itu, tanggal 3 Januari kemudian diperingati sebagai Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama. Kini, kementerian yang mempunyai satuan kerja (satker) terbanyak di Indonesia memperingati HAB nya yang ke-68.
Menurut Wamenag, Hari Amal Bakti Kementerian Agama merupakan momentum terbaik yang mengingatkan bangsa Indonesia tentang posisi strategis pembangunan kehidupan beragama dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Melalui peran Kementerian Agama, pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki dimensi keagamaan, dimensi moral dan dimensi spiritual yang harus selalu dijaga.
Wamenag berharap peringatan ulang tahun kementerian ini tidak sekedar menjadi kegiatan rutin organisasi, tetapi juga harus dijadikan media introspeksi diri.
"HAB tidak boleh sekedar menjadi rutinitas. HAB harus menjadi sarana evaluasi tentang sejauh mana kita telah melaksanakan tugas pokok yang diemban dan sejauh mana kita merespon tuntutan dan kebutuhan masyarakat melalui peran yang kita jalankan," terang Wamenag.
Profesional dan amanah
Tema peringatan HAB Kementerian Agama yang ke-68 adalah "Mengabdi Dengan Profesionalitas dan Amanah". Sesuai tema tersebut, Wameng meminta seluruh aparatur kementerian ini untuk meningkatkan profesionalitas dan menjaga sikap amanah.
"Tema ini jangan hanya sekedar slogan, tapi harus kita implementasikan di dunia nyata," pesan Wamenag.
"Seorang profesional akan selalu memberikan yang terbaik kepada institusi dan masyarakat yang dilayani, sedangkan seorang yang amanah menyadari bahwa Allah pasti melihat setiap pekerjaan, perbuatan dan bahkan segala yang terlintas di hati manusia," tambahnya.
Wamenag juga mengingatkan bahwa seluruh pegawai Kementerian Agama wajib menciptakan birokrasi yang bersih serta bekerja dengan jujur, cerdas, dan ikhlas.
"Mari bekerja dengan penuh integritas, loyalitas, melaksanakan tugas di atas prinsip kebenaran, serta membawa kebaikan bagi lingkungan dan tempat kita bekerja," imbau Wamenag.