Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) membangun sistem manajemen data untuk mengintegrasikan sasaran penerima bantuan sosial (bansos), yakni melalui aplikasi Data Kemiskinan Terintegrasi (D’Master) agar pelaksanaan lebih optimal.

"Pelaksanaan bansos kini tidak lagi terpusat, melainkan dikembalikan kepada perangkat daerah masing-masing. Untuk itu, D’Master dihadirkan," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian di Pontianak, Sabtu.

Ia menambahkan melalui D’Master, selain lebih optimal dalam menyasar bansos, juga agar anggaran yang ada bisa memenuhi kebutuhan hidup masyarakat miskin sehari-sehari.



Menurutnya, apabila data terintegrasi dengan baik, banyak persoalan yang bisa diselesaikan dengan mudah.

Ani Sofian mencontohkan persoalan ketenagakerjaan. Pada dinas-dinas tertentu yang membutuhkan tenaga kerja, dapat meminta data di aplikasi D’Master.

“Misalnya, ada masyarakat miskin yang belum mendapat pekerjaan, kebetulan ada kebutuhan tenaga kerja di dinas, nanti dinas tersebut minta data ke Dinas Sosial (Dinsos),” kata dia.

Ia berharap kemiskinan di Kota Pontianak dapat berangsur turun melalui aplikasi D’Master ini. Ia berpesan setiap perangkat daerah terus berkoordinasi untuk pengentasan kemiskinan.

“Banyak peluang kami untuk mengentaskan kemiskinan, misalnya inflasi, barangkali ada kelompok tani yang bisa diarahkan menanam cabe, tentu datanya dari Dinsos lewat D’Master ini,” ujarnya.

Ia mengingatkan petugas operator yang mengisi data agar data yang dimasukkan adalah data yang berkualitas, artinya dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi. Selain meningkatkan kinerja, pemahaman akan data juga tidak kalah penting.

“Mudah-mudahan aplikasi ini bisa memberikan manfaat yang banyak, dari data ini akan kami berikan ke Bappeda untuk diolah menjadi kebijakan dan program, saya melihat sangat penting kegiatan ini dilakukan,” tutur Ani Sofian.



Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak Trisnawati menambahkan aplikasi D’Master adalah penyempurnaan dari aplikasi sebelumnya.

“Tujuannya agar bansos yang ada dapat diberikan tepat sasaran, sehingga efektivitas dan efisiensi bermanfaat bagi masyarakat,” kata Tina, sapaan karibnya.

Aplikasi D’Master, lanjut Tina, sudah menggunakan rekomendasi dari Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Para peserta adalah operator di perangkat daerah yang memiliki program bansos.

“Mudah-mudahan dengan adanya operator dari masing-masing perangkat daerah ini kami bisa melakukan umpan balik terhadap laporan yang kita bagikan ke perangkat daerah terkait program bansos yang mereka kucurkan," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024