Jajaran TNI di wilayah Korem 121/Alambhana Wanawwai memperkuat peran masyarakat untuk mengawasi dan melakukan pencegahan penyelundupan narkoba dan barang ilegal lainnya di sepanjang daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.
"Perlu peran aktif masyarakat untuk mengawasi, terutama dalam memerangi peredaran dan penyelundupan gelap narkoba," kata Komandan Korem 121/Abw Brigadir Jenderal TNI Luqman Arief, di Sintang Kalimantan Barat, Jumat.
Arief menyampaikan daerah perbatasan di Kalimantan Barat cukup luas dengan panjang 398 kilometer, yang hanya diawasi oleh dua satuan penugasan, sehingga perlu komitmen dan peran aktif semua pihak termasuk elemen masyarakat untuk bersama TNI mengawasi daerah perbatasan.
Arief mengatakan untuk memperkuat peran semua pihak, termasuk elemen masyarakat, sudah diluncurkan program radar embrio anti-narkoba di perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Ia menjelaskan radar embrio anti-narkoba sebagai rangkaian panjang dari program pagar aktif masyarakat di perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Program itu melibatkan semua pihak terkait, mulai dari elemen masyarakat, TNI, Polri, pemerintah daerah dan segenap tokoh agama dan tokoh masyarakat, bahkan ormas dan pelajar perbatasan.
"Kami sudah menegaskan perang total memberantas narkoba, makanya kami perlu komitmen dan peran serta semua pihak termasuk elemen masyarakat," kata Arief.
Diketahui, program radar embrio anti-narkoba sudah diluncurkan di dua daerah perbatasan yaitu Jagoi Babang dan Entikong, program tersebut dilaksanakan secara berjenjang di sepanjang garis perbatasan Indonesia dan Malaysia di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Perlu peran aktif masyarakat untuk mengawasi, terutama dalam memerangi peredaran dan penyelundupan gelap narkoba," kata Komandan Korem 121/Abw Brigadir Jenderal TNI Luqman Arief, di Sintang Kalimantan Barat, Jumat.
Arief menyampaikan daerah perbatasan di Kalimantan Barat cukup luas dengan panjang 398 kilometer, yang hanya diawasi oleh dua satuan penugasan, sehingga perlu komitmen dan peran aktif semua pihak termasuk elemen masyarakat untuk bersama TNI mengawasi daerah perbatasan.
Arief mengatakan untuk memperkuat peran semua pihak, termasuk elemen masyarakat, sudah diluncurkan program radar embrio anti-narkoba di perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Ia menjelaskan radar embrio anti-narkoba sebagai rangkaian panjang dari program pagar aktif masyarakat di perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Program itu melibatkan semua pihak terkait, mulai dari elemen masyarakat, TNI, Polri, pemerintah daerah dan segenap tokoh agama dan tokoh masyarakat, bahkan ormas dan pelajar perbatasan.
"Kami sudah menegaskan perang total memberantas narkoba, makanya kami perlu komitmen dan peran serta semua pihak termasuk elemen masyarakat," kata Arief.
Diketahui, program radar embrio anti-narkoba sudah diluncurkan di dua daerah perbatasan yaitu Jagoi Babang dan Entikong, program tersebut dilaksanakan secara berjenjang di sepanjang garis perbatasan Indonesia dan Malaysia di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024