Penjabat Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat Ani Sofian menyebutkan bahwa pihaknya memberikan perhatian serius dalam hal penanganan penyakit Tuberkulosis (TB) dan saat ini sudah 1.843 kasus tertangani.
"Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak terdapat 2.250 kasus TB dan 1.843 di antaranya telah diobati. Sisanya masih dalam tahap proses pengobatan di puskesmas dan rumah sakit, " ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan bahwa TB merupakan penyakit menular. Sehingga diperlukan keterlibatan banyak pihak dalam menumpas kedua penyakit tersebut. Ia meminta setiap lurah dan camat di wilayah masing-masing supaya tindakan penyakit TB dan termasuk Polio bisa tuntas di akhir tahun 2024.
“Penanganan TB terus ditekan. Mudah-mudahan sisa waktu enam bulan ini kita berhasil memberikan obat kepada penderita TB,” paparnya.
Untuk pengentasan penyakit TB dan Polio ikut melibatkan unsur TNI dan Polri. Gabungan setiap unsur ini ikut mempercepat penekanan angka terjangkit.
“Ini perlu kerja keras kita untuk menggerakkan orang tua, masyarakat untuk bersama-sama mencegah munculnya Polio dan TB di Kota Pontianak ini. Kesuksesan harus membutuhkan dukungan masyarakat,” kata dia.
Terkait kasus polio sampai hari ini tidak ditemukan di Kota Pontianak. Kendati demikian, pihaknya tetap menyarankan masyarakat yang memiliki anak dari usia 0 hingga 7 tahun untuk membawa anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk menerima imunisasi polio.
“Sekarang angka polio di Kota Pontianak tidak ada, walau memang terdapat kasus di Kalimantan Barat secara umum. Kemudian di Indonesia kasusnya melonjak, sehingga dicanangkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio oleh Bapak Presiden Joko Widodo,” papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak terdapat 2.250 kasus TB dan 1.843 di antaranya telah diobati. Sisanya masih dalam tahap proses pengobatan di puskesmas dan rumah sakit, " ujarnya di Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan bahwa TB merupakan penyakit menular. Sehingga diperlukan keterlibatan banyak pihak dalam menumpas kedua penyakit tersebut. Ia meminta setiap lurah dan camat di wilayah masing-masing supaya tindakan penyakit TB dan termasuk Polio bisa tuntas di akhir tahun 2024.
“Penanganan TB terus ditekan. Mudah-mudahan sisa waktu enam bulan ini kita berhasil memberikan obat kepada penderita TB,” paparnya.
Untuk pengentasan penyakit TB dan Polio ikut melibatkan unsur TNI dan Polri. Gabungan setiap unsur ini ikut mempercepat penekanan angka terjangkit.
“Ini perlu kerja keras kita untuk menggerakkan orang tua, masyarakat untuk bersama-sama mencegah munculnya Polio dan TB di Kota Pontianak ini. Kesuksesan harus membutuhkan dukungan masyarakat,” kata dia.
Terkait kasus polio sampai hari ini tidak ditemukan di Kota Pontianak. Kendati demikian, pihaknya tetap menyarankan masyarakat yang memiliki anak dari usia 0 hingga 7 tahun untuk membawa anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk menerima imunisasi polio.
“Sekarang angka polio di Kota Pontianak tidak ada, walau memang terdapat kasus di Kalimantan Barat secara umum. Kemudian di Indonesia kasusnya melonjak, sehingga dicanangkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio oleh Bapak Presiden Joko Widodo,” papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024