Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bali menilai kampanye dengan media baliho untuk Pilkada Serentak 2024 ini masih tergolong paling efektif, meski sekarang sudah merupakan era digital.
Hal ini disampaikan Ketua DPW PSI Bali I Nengah Yasa Adi Susanto di Denpasar, Sabtu, ketika disinggung perihal rencana KPU Bali membuat kesepakatan kampanye tanpa baliho.
“Jadi sarannya sangat positif dan kami mendukung itu, cuma untuk saat ini situasinya yang paling efektif itu menggunakan baliho, mungkin perlahan seiring dengan perkembangan zaman,” kata dia.
Adi Susanto menilai sosialisasi calon-calon kepala daerah paling bagus menggunakan baliho, sebab tidak semua masyarakat aktif menggunakan media sosial.
DPW PSI Bali juga belum mengimbau konstituen dan kadernya menghentikan penggunaan baliho, namun apabila ke depan kesepakatan yang diajukan KPU Bali disepakati seluruh partai politik maka ia turut setuju.
“Kalau memang sudah dibuatkan aturan tentu kami akan patuhi, kami tetap sepakat dan mendukung untuk mengurangi penggunaan plastik, karena baliho juga bahan dasarnya plastik yang memang mengurainya memakan waktu yang lama,” ujar Adi Susanto.
Sebagai partai politik yang identik dengan anak muda, menurutnya, penggunaan media sosial juga patut didukung, partai yang dipimpin Kaesang Pangarep tersebut juga selama ini sudah aktif di jagat maya.
“Kami tidak berbicara menguntungkan apa tidak tapi apakah bermanfaat untuk lingkungan, kalau memang bermanfaat besar untuk lingkungan kita kenapa tidak mendukung, kami akan sangat mendukung karena punya tim media juga,” kata dia.
“Kami aktif media sosial cuma memang karena media sosial banyak digunakan di kota Denpasar saja tetapi tidak dengan kabupaten/kota yang jauh dari kota itu lah kenapa alasannya masih menggunakan cara konvensional dengan memasang baliho,” sambungnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Hal ini disampaikan Ketua DPW PSI Bali I Nengah Yasa Adi Susanto di Denpasar, Sabtu, ketika disinggung perihal rencana KPU Bali membuat kesepakatan kampanye tanpa baliho.
“Jadi sarannya sangat positif dan kami mendukung itu, cuma untuk saat ini situasinya yang paling efektif itu menggunakan baliho, mungkin perlahan seiring dengan perkembangan zaman,” kata dia.
Adi Susanto menilai sosialisasi calon-calon kepala daerah paling bagus menggunakan baliho, sebab tidak semua masyarakat aktif menggunakan media sosial.
DPW PSI Bali juga belum mengimbau konstituen dan kadernya menghentikan penggunaan baliho, namun apabila ke depan kesepakatan yang diajukan KPU Bali disepakati seluruh partai politik maka ia turut setuju.
“Kalau memang sudah dibuatkan aturan tentu kami akan patuhi, kami tetap sepakat dan mendukung untuk mengurangi penggunaan plastik, karena baliho juga bahan dasarnya plastik yang memang mengurainya memakan waktu yang lama,” ujar Adi Susanto.
Sebagai partai politik yang identik dengan anak muda, menurutnya, penggunaan media sosial juga patut didukung, partai yang dipimpin Kaesang Pangarep tersebut juga selama ini sudah aktif di jagat maya.
“Kami tidak berbicara menguntungkan apa tidak tapi apakah bermanfaat untuk lingkungan, kalau memang bermanfaat besar untuk lingkungan kita kenapa tidak mendukung, kami akan sangat mendukung karena punya tim media juga,” kata dia.
“Kami aktif media sosial cuma memang karena media sosial banyak digunakan di kota Denpasar saja tetapi tidak dengan kabupaten/kota yang jauh dari kota itu lah kenapa alasannya masih menggunakan cara konvensional dengan memasang baliho,” sambungnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024