Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Kalbar terus memanfaatkan skema permodalan dari pemerintah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) seperti milik Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalbar untuk mengembangkan dan memajukan usahanya.

"Keberhasilan saya mengembangkan usaha ini adalah berkat permodalan dari KUR Bank Kalbar melalui KUR. Dengan adanya KUR dari tidak punya apa-apa, usaha saya bisa berkembang dan bisa beli ruko karena memanfaatkan pinjaman KUR Bank Kalbar tersebut," ujar pelaku UMKM produsen sabun cuci piring Neni di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan bahwa awal usaha yang dibantu suami dan orang tuanya ia memproduksi sabun cair MonLight sebulan 2.000 botol ukuran 450 miligram. Namun dengan adanya KUR dari Bank Kalbar sejak 2022 lalu, usahanya bisa berkembang dengan produksi capai 7.000 botol per bulan. Itu pun belum termasuk sabun cair dalam kemasan 5 liter.

"Untuk pasarnya  kami melayani pesanan sabun cair pencuci piring untuk warung-warung di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, Sanggau, Sintang serta beberapa daerah lainnya. KUR Bank Kalbar sangat membantu pelaku UMKM," ucap dia.

Peran KUR Bank Kalbar juga disampaikan pelaku UMKM lainnya, Muhammad Nurkholis. Ia  membuka usaha bugar refleksi yang berawal dari nol hingga mengepakkan sayap usaha di empat lokasi berkat adanya modal KUR Bank Kalbar.

"Sejak 2022 lalu gunakan KUR Bank Kalbar. Awalnya pinjam sekitar Rp10 juta dan hingga kini terus berkembang. Usaha juga berkembang, alhamdulillah sudah ada 48 karyawan," ucap dia.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi menyebutkan hingga kini penyaluran KUR Bank Kalbar sudah mencapai Rp353,807 miliar. Pihaknya terus berkomitmen membantu pelaku usaha untuk mengembangkan dan memajukan UMKM melalui penyaluran KUR.

"KUR terus kita maksimalkan penyalurannya dengan layanan yang mudah dan cepat. Dengan KUR ini kita bersama mendorong pelaku UMKM di Kalbar tetap tumbuh dan maju," ucap dia.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu Provinsi Kalbar mencatat penyaluran KUR di Provinsi Kalbar Januari hingga Mei 2024 sudah mencapai Rp1,881 triliun untuk 26.238 debitur. Angka itu mengalami peningkatan sekitar Rp523,01 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu Rp1,358 triliun.

Penyaluran KUR terbesar sampai dengan periode tersebut masih terdapat di Kota Pontianak dengan penyaluran sebesar Rp248,49 miliar untuk 2.761 debitur dan diikuti oleh Kabupaten Kubu Raya dengan penyaluran sebesar Rp238,34miliar untuk 3.407 debitur.

Baca juga: Bugar Refleksi berkibar bersama KUR Bank Kalbar

Baca juga: Penyaluran KUR Januari - Mei 2024 Kalbar meningkat Rp523,01 miliar
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024