Sejumlah warga Aceh yang menyaksikan pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh terkesima dengan pesta kembang api yang memberi salah satu kemeriahan dalam rangkaian acara pembukaan ajang empat tahunan itu, pada Senin, malam.

Pasalnya, selama ini pesat kembang api tersebut belum pernah ada pada momentum apapun di daerah berjulukan Tanah Rencong itu.

“Sangat senang bisa hadir langsung dalam stadion, luar biasa. Pembukaan yang sangat memukau, membuat penonton terkesima dengan jalan pembukaan, disambut kembang api yang meriah,” kata Mufti Tamren warga Kabupaten Aceh Barat Daya di Banda Aceh.

Mufti menyebut dirinya sudah berada dalam stadion Harapan Bangsa tersebut sejak pukul 16.00 WIB. Sedangkan rangkaian acara pembukaan pembukaan baru dimulai sekitar pukul 20.10 WIB atau ba’da isya.

“Ini momen bersejarah, belum tentu bisa terulang di Aceh dalam 10 bahkan 30 tahun ke depan. Jadi senang bisa menyaksikan langsung, meski harus datang lebih awal untuk masuk ke stadion,” ujarnya.



Ia juga berharap, dengan adanya ajang PON XXI itu akan semakin memantik semangat dan motivasi bagi para atlet dalam berlatih.

“Dengan ada PON ini kita berharap atlet tidak hanya mempersiapkan diri untuk PON saja, tetapi juga bagaimana olahraga itu selalu kita tekuni agar bisa meraih prestasi,” ujar Mufti.
 
Suasana pertunjukan pesta kembang api saat pembukaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Senin (9/9/2024). (ANTARA/Khalis Surry)


Warga Banda Aceh lainnya, Reza, menyebut dirinya menyaksikan pesta kembang api pembukaan PON XXI Aceh-Sumut dari luar stadion. Pesta kambang api dalam rangkaian pembukaan itu begitu meriah dan baru pertama kali ada di Aceh.

Ia menilai pertunjukan tersebut bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga pengetahuan baru bagi masyarakat daerah Serambi Makkah itu.

“Kembang api ini sesuatu sangat mustahil di Banda Aceh, pertunjukan malam ini bukan hanya hiburan tapi juga pengetahuan baru bagi masyarakat Aceh karena bisa melihat secara langsung. Sebenarnya kembang api ini ada pada momentum tahun baru, tapi dilarang di Aceh,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Habil, warga Pidie yang sedang melanjutkan pendidikan di Banda Aceh bahwa dirinya sudah tujuh tahun berada di daerah ibukota provinsi itu, namun juga baru kali pertama melihat kembang api yang begitu meriah di Aceh.

“Sudah tujuh tahun saya di Banda Aceh, baru kali ini dapat lihat kembang api di langit yang begitu meriah, makasih pak Jokowi,” ujarnya.



PON 2024 menandai kali pertama pentas olahraga multi-event nasional tersebut dilangsungkan di dua provinsi secara bersamaan, yakni Aceh dan Sumatera Utara.

Sebanyak 65 cabang olahraga, 87 disiplin, dan 1.042 nomor pertandingan digelar di 20 kabupaten/kota di Aceh dan Sumatera Utara dalam ajang kompetisi yang sekaligus menjadi panggung unjuk hasil pembinaan prestasi olahraga daerah.

Empat daerah otonom baru (DOB) yakni Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan melakoni debut mereka di PON, yang juga turut diikuti kontingen Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sedikitnya 13.000 atlet bersaing menjadi yang terbaik hingga upacara penutupan dalam pesta olahraga nasional yang dijadwalkan berlangsung pada 20 September 2024.



 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024