Sebanyak 1.400 peserta ikut berpartisipasi dalam memeriahkan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) di Kota Singkawang, Kalimantan Barat yang berlangsung dari tanggal 2-19 Oktober 2024.
"Pekan kebudayaan daerah diharapkan dapat mempererat silaturahmi lewat seni dan budaya antaretnis yang ada di Kota Singkawang," kata Kepala Disdikbud Kota Singkawang Asmadi, di Singkawang, Kamis.
Ia berharap dengan diadakannya PKD yang sudah menjadi agenda tahunan Disdikbud Kota Singkawang itu, dapat lebih banyak mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, memperkaya keberagaman budaya, dan mencerdaskan anak bangsa khususnya di Kota Singkawang.
Baca juga: Karnaval Budaya meriahkan Pekan Gawai Dayak Kalbar Ke-38
"Mari kita meriahkan rangkaian PKD ini, saling jalin silaturahmi sehingga budaya kita semakin jaya," katanya.
Selain untuk melestarikan kebudayaan Indonesia, PKD ini sebagai wujud implementasi dari agenda strategi pemajuan kebudayaan, dengan cara menyediakan ruang bagi keberagaman ekspresi budaya, serta mendorong interaksi budaya guna memperkuat kebudayaan yang inklusif.
Tidak hanya berfokus pada pertunjukan seni, rangkaian PKD ini juga menghadirkan pameran kerajinan tangan, bazar kuliner tradisional, hingga lomba seni budaya antar komunitas di kota itu.
Penjabat (Pj) Wali Kota Singkawang Sumastro mengatakan, PKD ini menjadi cerminan ragamnya kebudayaan di Kota Singkawang yang tumbuh dengan keharmonisan dan penuh nilai-nilai persaudaraan.
"Apresiasi tinggi kepada Disdikbud Kota Singkawang, yang telah menyelenggarakan PKD ini terasa lebih meriah dan dikemas dengan semakin baik dari tahun lalu. Hal ini mungkin berkat sinergi dan kolaborasi semua pihak untuk menyemarakkan pemajuan seni budaya yang inklusif dan terhindar dari perilaku intoleran," katanya.
PKD merupakan upaya untuk menampilkan potensi sumber daya yang bertumpu pada seni budaya sehingga dapat dikembangkan dan dilestarikan terus sepanjang masa.
Baca juga: PGD Kalbar ke-38 melestarikan budaya menumbuk dan menampi padi
Suguhan PKD juga menjadi wadah yang tepat bagi para generasi muda dalam memperkenalkan berbagai keragaman budaya. Dengan keterlibatan ini, para pelajar sebagai aktor penggerak seni budaya dapat menjadi pribadi yang mencintai keluhuran.
"Inilah esensi yang tentu diharapkan dari interaksi sentuhan unsur pendidikan terhadap budaya. Menjadi salah satu program strategis untuk pengembangan SDM Indonesia unggul dalam menyambut Indonesia emas 2045," katanya.
Melalui PKD ini, Singkawang semakin mempertegas posisinya sebagai kota dengan warisan budaya yang kaya dan terus berkomitmen melestarikan keberagaman melalui berbagai kegiatan budaya yang inklusif.
"Saya yakin dan percaya, dengan mendorong upaya-upaya menampilkan potensi sumber daya yang bertumpu pada seni budaya ini akan memperkuat Kota Singkawang sebagai kota pariwisata dan jasa sehingga menjadi lebih menarik untuk dikunjungi," katanya.
Baca juga: Bupati Kapuas Hulu sebut pekan gawai dayak ajang promosi adat - budaya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Pekan kebudayaan daerah diharapkan dapat mempererat silaturahmi lewat seni dan budaya antaretnis yang ada di Kota Singkawang," kata Kepala Disdikbud Kota Singkawang Asmadi, di Singkawang, Kamis.
Ia berharap dengan diadakannya PKD yang sudah menjadi agenda tahunan Disdikbud Kota Singkawang itu, dapat lebih banyak mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, memperkaya keberagaman budaya, dan mencerdaskan anak bangsa khususnya di Kota Singkawang.
Baca juga: Karnaval Budaya meriahkan Pekan Gawai Dayak Kalbar Ke-38
"Mari kita meriahkan rangkaian PKD ini, saling jalin silaturahmi sehingga budaya kita semakin jaya," katanya.
Selain untuk melestarikan kebudayaan Indonesia, PKD ini sebagai wujud implementasi dari agenda strategi pemajuan kebudayaan, dengan cara menyediakan ruang bagi keberagaman ekspresi budaya, serta mendorong interaksi budaya guna memperkuat kebudayaan yang inklusif.
Tidak hanya berfokus pada pertunjukan seni, rangkaian PKD ini juga menghadirkan pameran kerajinan tangan, bazar kuliner tradisional, hingga lomba seni budaya antar komunitas di kota itu.
Penjabat (Pj) Wali Kota Singkawang Sumastro mengatakan, PKD ini menjadi cerminan ragamnya kebudayaan di Kota Singkawang yang tumbuh dengan keharmonisan dan penuh nilai-nilai persaudaraan.
"Apresiasi tinggi kepada Disdikbud Kota Singkawang, yang telah menyelenggarakan PKD ini terasa lebih meriah dan dikemas dengan semakin baik dari tahun lalu. Hal ini mungkin berkat sinergi dan kolaborasi semua pihak untuk menyemarakkan pemajuan seni budaya yang inklusif dan terhindar dari perilaku intoleran," katanya.
PKD merupakan upaya untuk menampilkan potensi sumber daya yang bertumpu pada seni budaya sehingga dapat dikembangkan dan dilestarikan terus sepanjang masa.
Baca juga: PGD Kalbar ke-38 melestarikan budaya menumbuk dan menampi padi
Suguhan PKD juga menjadi wadah yang tepat bagi para generasi muda dalam memperkenalkan berbagai keragaman budaya. Dengan keterlibatan ini, para pelajar sebagai aktor penggerak seni budaya dapat menjadi pribadi yang mencintai keluhuran.
"Inilah esensi yang tentu diharapkan dari interaksi sentuhan unsur pendidikan terhadap budaya. Menjadi salah satu program strategis untuk pengembangan SDM Indonesia unggul dalam menyambut Indonesia emas 2045," katanya.
Melalui PKD ini, Singkawang semakin mempertegas posisinya sebagai kota dengan warisan budaya yang kaya dan terus berkomitmen melestarikan keberagaman melalui berbagai kegiatan budaya yang inklusif.
"Saya yakin dan percaya, dengan mendorong upaya-upaya menampilkan potensi sumber daya yang bertumpu pada seni budaya ini akan memperkuat Kota Singkawang sebagai kota pariwisata dan jasa sehingga menjadi lebih menarik untuk dikunjungi," katanya.
Baca juga: Bupati Kapuas Hulu sebut pekan gawai dayak ajang promosi adat - budaya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024