Pelajar di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), ikut mengenalkan kuliner lokal untuk pelestarian makanan daerah, seperti yang dilakukan SD Mujahidin melalui makan kue tradisional bersama.
"Kegiatan makan kue tradisional bersama ini tidak hanya sekedar acara makan bersama, tetapi juga sebagai bentuk pelajaran tentang kebersamaan, saling menghargai, dan melestarikan budaya daerah," ujar Kepala Sekolah SD Mujahidin Pontianak, Sutaji di Pontianak, Jumat.
Ia menambahkan makan kue tradisional bersama ini dilakukan oleh seluruh pelajar SD Mujahidin. Menurutnya, kegiatan tersebut juga sebagai pelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang merupakan upaya sekolah untuk membentuk generasi berkarakter, kreatif, dan memiliki nilai kebangsaan kuat.
"Kebetulan bulan Oktober masih dalam rangkaian hari jadi Kota Pontianak. Momen ini diambil pihak sekolah untuk mengadakan kegiatan makan kue tradisional bersama. Tujuannya untuk mengenalkan kearifan lokal kepada siswa," ucapnya.
Melalui kegiatan itu, lanjutnya, siswa juga belajar bahwa kue tradisional, seperti kue bingke, klepon, dan lain-lain, merupakan warisan budaya yang perlu dihargai dan dilestarikan.
"Kue tradisional Pontianak menjadi simbol kearifan lokal yang mengajarkan untuk selalu menghormati adat istiadat serta merawat kebersamaan. Siswa pun dapat merasakan makna gotong royong dan kebersamaan saat mereka menikmati kue bersama teman-teman dan guru, sambil berbagi cerita tentang asal-usul dan makna dari kue-kue tersebut," jelas dia.
Dengan mengenal dan menghargai budaya lokal, kata dia, siswa dapat menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan kebanggaan akan identitas mereka sebagai bagian dari masyarakat Pontianak.
Dalam makan kue kuliner bersama disajikan kue bingke, klepon, nagasari, lumpur surga, dadar gulung, batang burok, ketupat lemak, talam hijau, deram, jorong-jorong, lemang, pengkang, dan berbagai panganan kue kampung khas Pontianak.
Satu di antara pelajar SD Mujahidin, Sakha mengaku senang dengan kegiatan makan kue lokal. “Kegiatan makan kue tradisional ini menyenangkan. Selain rasa kue yang enak, saya juga bisa belajar banyak tentang nama-nama kue tradisional ini. Saya sendiri bawa kue klepon dan dadar gulung, rasanya enak," ucapnya.
Pada momen Hari Jadi Ke-253 Pontianak, sejumlah kegiatan budaya yang dihadirkan Pemerintah Kota Pontianak. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengatakan kegiatan perayaan hari jadi juga untuk mengenalkan budaya dan pelestarian budaya daerah.
"Kegiatan mulai dari Tari Jepin, Festival Jepin, pakai baju daerah, pemasangan manggar, dan lainnya. Untuk kegiatan seperti ini juga dilaksanakan oleh semua pihak bukan hanya pemerintah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Kegiatan makan kue tradisional bersama ini tidak hanya sekedar acara makan bersama, tetapi juga sebagai bentuk pelajaran tentang kebersamaan, saling menghargai, dan melestarikan budaya daerah," ujar Kepala Sekolah SD Mujahidin Pontianak, Sutaji di Pontianak, Jumat.
Ia menambahkan makan kue tradisional bersama ini dilakukan oleh seluruh pelajar SD Mujahidin. Menurutnya, kegiatan tersebut juga sebagai pelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang merupakan upaya sekolah untuk membentuk generasi berkarakter, kreatif, dan memiliki nilai kebangsaan kuat.
"Kebetulan bulan Oktober masih dalam rangkaian hari jadi Kota Pontianak. Momen ini diambil pihak sekolah untuk mengadakan kegiatan makan kue tradisional bersama. Tujuannya untuk mengenalkan kearifan lokal kepada siswa," ucapnya.
Melalui kegiatan itu, lanjutnya, siswa juga belajar bahwa kue tradisional, seperti kue bingke, klepon, dan lain-lain, merupakan warisan budaya yang perlu dihargai dan dilestarikan.
"Kue tradisional Pontianak menjadi simbol kearifan lokal yang mengajarkan untuk selalu menghormati adat istiadat serta merawat kebersamaan. Siswa pun dapat merasakan makna gotong royong dan kebersamaan saat mereka menikmati kue bersama teman-teman dan guru, sambil berbagi cerita tentang asal-usul dan makna dari kue-kue tersebut," jelas dia.
Dengan mengenal dan menghargai budaya lokal, kata dia, siswa dapat menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan kebanggaan akan identitas mereka sebagai bagian dari masyarakat Pontianak.
Dalam makan kue kuliner bersama disajikan kue bingke, klepon, nagasari, lumpur surga, dadar gulung, batang burok, ketupat lemak, talam hijau, deram, jorong-jorong, lemang, pengkang, dan berbagai panganan kue kampung khas Pontianak.
Satu di antara pelajar SD Mujahidin, Sakha mengaku senang dengan kegiatan makan kue lokal. “Kegiatan makan kue tradisional ini menyenangkan. Selain rasa kue yang enak, saya juga bisa belajar banyak tentang nama-nama kue tradisional ini. Saya sendiri bawa kue klepon dan dadar gulung, rasanya enak," ucapnya.
Pada momen Hari Jadi Ke-253 Pontianak, sejumlah kegiatan budaya yang dihadirkan Pemerintah Kota Pontianak. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengatakan kegiatan perayaan hari jadi juga untuk mengenalkan budaya dan pelestarian budaya daerah.
"Kegiatan mulai dari Tari Jepin, Festival Jepin, pakai baju daerah, pemasangan manggar, dan lainnya. Untuk kegiatan seperti ini juga dilaksanakan oleh semua pihak bukan hanya pemerintah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024