Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), terus memaksimalkan dua program utama yaitu pencegahan dan penanganan guna memastikan perlindungan anak terus lebih baik.

"KPAD itu punya dua program utama berkaitan dengan perlindungan anak yaitu pencegahan dan penanganan. Itu terus kami maksimalkan," ujar Ketua KPAD Pontianak Niyah Nurniyati di Pontianak, Senin.

Untuk program pencegahan, kata dia, dilakukan melalui sosialisasi, edukasi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sekolah dan organisasi masyarakat. Sementara penanganan berfokus pada tindakan setelah terjadinya kekerasan atau pelanggaran hak anak.

Menurutnya, KPAD sudah melakukan sosialisasi kepada lebih dari 15.000 siswa dari berbagai tingkat pendidikan sejak Januari hingga sekarang.

"Sampai saat ini siswa yang sudah kami berikan sosialisasi 15.000-an. Selain itu KPAD Pontianak juga mengedukasi ibu-ibu, mahasiswa, dan kelompok masyarakat lainnya tentang perlindungan anak," kata dia.

Menurutnya, seluruh sekolah harus memiliki Tim Pencegah dan Penanganan Kekerasan (TPPK) sesuai peraturan terbaru. KPAD akan memastikan bahwa tim tersebut berfungsi dengan baik dan melaksanakan tugasnya dengan efektif.

"KPAD akan mengawal dan memastikan TPPK-nya itu bekerja efektif," kata Niyah Nurniyati.

Terkait penanganan, lanjut dia, KPAD bertindak sebagai pengawas yang memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait dalam pelindungan anak.

"Kami ini bertindak sebagai pengawas, memberi rekomendasi pada pihak terkait mengenai perlindungan anak," kata Niyah Nurniyati.

Pewarta: Dedi dan Edo Saputra

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024