Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat menegaskan akan mengoptimalkan dua program penting pendidikan dari pemerintah pusat, yakni pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah dan inklusifitas dan kebhinnekaan.
"Di seluruh Kalbar kita sudah bentuk tim pencegahan kekerasan di sekolah dan juga inklusifitas dan kebhinnekaan yang merupakan program dari pusat yang sudah dioptimalkan penerapannya," kata Kadisdikbud Kalbar Rita Hastarita kepada 245 Kepala Sekolah SMA Negeri dan swasta se Kalbar di Singkawang, Selasa.
Dalam Rapat Koordinasi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) itu Rita meminta seluruh kepala sekolah harus memiliki kompetensi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Sebab masih banyak permasalahan yang harus dituntaskan, salah satunya angka anak tidak sekolah di Kalbar sebanyak 119 ribu anak, baik tingkat SD, SMP maupun SMA, kalau di rata-ratakan itu sekitar 1.000 anak per Kecamatan.
"PR Kita saat ini adalah masih banyak anak yang tidak sekolah," ujarnya.
Dia meminta kepada sekolah untuk mampu membangun suasana kerja yang produktif dan mengelola pembelajaran demi meningkatkan kompetensi dan pengembangan karakter siswa.
"Bapak/ibu sekalian adalah komandan di sekolahnya masing-masing, anda semuanya harus mampu membangun suasana kerja yang produktif, mengelola pembelajaran dengan baik supaya terwujud kompetensi dan pengembangan karakter siswa," ucapnya.
Selain pendidikan, ia menekankan penguatan nilai-nilai kebudayaan di sekolah. Alasannya, kebudayaan sebagai ujung tombak kemajuan pariwisata di daerah.
"Sesuai instruksi Presiden kita untuk memperkuat nilai kebudayaan di sekolah," katanya.
Dia menyebutkan, rakor kepada kepala sekolah ini bertujuan meningkatkan mutu dan profesionalisme kepala sekolah serta mencari solusi permasalahan yang dihadapi kepala sekolah dalam memajukan pendidikan di tempatnya masing-masing.
Sementara itu secara terpisah, Pejabat Wali Kota Singkawang Sumastro menyatakan pendidikan sebagai pintu masuk semua kesuksesan. Baginya, tidak ada kemustahilan bagi setiap orang untuk meraih sukses, meski memiliki keterbatasan ekonomi dan himpitan situasi lainnya.
"Semua kesuksesan itu, pintu masuknya adalah pendidikan, dan saya tidak main-main ketika bicara soal pendidikan," kata dia.
Dia menyampaikan prestasi selama mengabdi di Pemkot Singkawang. Salah satunya, pengembangan SDM melalui kerja sama pembinaan putra daerah bersama Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) serta akan menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).
"Bagi saya, monumen paling hebat selama menjadi abdi negara adalah melihat anak daerah bisa tampil di kancah nasional melalui pendidikan," kata dia.
Upaya lain dalam memajukan pendidikan di Singkawang juga melalui Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) yang bertujuan untuk pengembangan kebudayaan dan dirangkai kan dengan kegiatan UMKM yang dimotori oleh pelajar.
"Kita juga menggelar Pekan Kebudayaan Daerah untuk mengekspresikan nilai seni dan kebudayaan yang di dalamnya juga ada kegiatan UMKM bagi pelajar, tujuannya untuk menanamkan jiwa wirausaha dalam diri pelajar," ujarnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Di seluruh Kalbar kita sudah bentuk tim pencegahan kekerasan di sekolah dan juga inklusifitas dan kebhinnekaan yang merupakan program dari pusat yang sudah dioptimalkan penerapannya," kata Kadisdikbud Kalbar Rita Hastarita kepada 245 Kepala Sekolah SMA Negeri dan swasta se Kalbar di Singkawang, Selasa.
Dalam Rapat Koordinasi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) itu Rita meminta seluruh kepala sekolah harus memiliki kompetensi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Sebab masih banyak permasalahan yang harus dituntaskan, salah satunya angka anak tidak sekolah di Kalbar sebanyak 119 ribu anak, baik tingkat SD, SMP maupun SMA, kalau di rata-ratakan itu sekitar 1.000 anak per Kecamatan.
"PR Kita saat ini adalah masih banyak anak yang tidak sekolah," ujarnya.
Dia meminta kepada sekolah untuk mampu membangun suasana kerja yang produktif dan mengelola pembelajaran demi meningkatkan kompetensi dan pengembangan karakter siswa.
"Bapak/ibu sekalian adalah komandan di sekolahnya masing-masing, anda semuanya harus mampu membangun suasana kerja yang produktif, mengelola pembelajaran dengan baik supaya terwujud kompetensi dan pengembangan karakter siswa," ucapnya.
Selain pendidikan, ia menekankan penguatan nilai-nilai kebudayaan di sekolah. Alasannya, kebudayaan sebagai ujung tombak kemajuan pariwisata di daerah.
"Sesuai instruksi Presiden kita untuk memperkuat nilai kebudayaan di sekolah," katanya.
Dia menyebutkan, rakor kepada kepala sekolah ini bertujuan meningkatkan mutu dan profesionalisme kepala sekolah serta mencari solusi permasalahan yang dihadapi kepala sekolah dalam memajukan pendidikan di tempatnya masing-masing.
Sementara itu secara terpisah, Pejabat Wali Kota Singkawang Sumastro menyatakan pendidikan sebagai pintu masuk semua kesuksesan. Baginya, tidak ada kemustahilan bagi setiap orang untuk meraih sukses, meski memiliki keterbatasan ekonomi dan himpitan situasi lainnya.
"Semua kesuksesan itu, pintu masuknya adalah pendidikan, dan saya tidak main-main ketika bicara soal pendidikan," kata dia.
Dia menyampaikan prestasi selama mengabdi di Pemkot Singkawang. Salah satunya, pengembangan SDM melalui kerja sama pembinaan putra daerah bersama Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) serta akan menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).
"Bagi saya, monumen paling hebat selama menjadi abdi negara adalah melihat anak daerah bisa tampil di kancah nasional melalui pendidikan," kata dia.
Upaya lain dalam memajukan pendidikan di Singkawang juga melalui Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) yang bertujuan untuk pengembangan kebudayaan dan dirangkai kan dengan kegiatan UMKM yang dimotori oleh pelajar.
"Kita juga menggelar Pekan Kebudayaan Daerah untuk mengekspresikan nilai seni dan kebudayaan yang di dalamnya juga ada kegiatan UMKM bagi pelajar, tujuannya untuk menanamkan jiwa wirausaha dalam diri pelajar," ujarnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024