Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) bersama Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalbar memperkuat inisiatif wisata literasi yang menggabungkan literasi wisata dalam bentuk konvensional dan digital.
"Melalui kolaborasi dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalbar, TP-PKK Kalbar mengusung konsep literasi terpadu ini guna mempromosikan potensi wisata daerah dan memberikan akses informasi pariwisata yang lebih luas," kata Pj Ketua TP PKK Kalbar, Windy Prihastari Harisson, di Pontianak, Sabtu.
Windy menegaskan bahwa wisata literasi merupakan langkah strategis untuk mempromosikan pariwisata melalui media yang menarik dan mudah diakses. Sejak 2022, TP-PKK Kalbar sudah menerbitkan buku komik Mbak Kepo Berkeliling Kalimantan Barat, yang menghadirkan cerita menarik mengenai destinasi, acara, dan paket wisata lokal. Buku ini hadir dalam bentuk cetak dan digital melalui e-TIC (electronic Tourist Information Center), sebuah platform informasi wisata yang diluncurkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Wisata literasi Kalbar menggunakan pendekatan digital agar lebih sesuai dengan kebutuhan generasi muda. Di 2024, komik Mbak Kepo sudah memasuki seri ketiga, dengan harapan dapat terus mengedukasi dan menarik minat para pemuda Kalbar untuk mengenal dan mempromosikan wisata lokal," kata Windy.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalbar, Sugeng Hariadi, menyambut baik dukungan TP-PKK Kalbar terhadap literasi wisata. Menurutnya, perpustakaan menjadi jembatan penting dalam menyebarluaskan informasi wisata melalui buku-buku yang diberikan.
Buku-buku ini akan didistribusikan ke perpustakaan di 14 kabupaten/kota se-Kalbar, dilengkapi dengan barcode untuk akses digital yang lebih mudah.
"Perpustakaan siap mendukung penyebaran literasi wisata Kalbar, baik melalui buku konvensional maupun digital. Kami harap masyarakat bisa lebih mudah mengenal potensi wisata daerah dan memanfaatkannya sebagai inspirasi dalam berbagai aspek," kata Sugeng.
Selain literasi wisata, TP-PKK Kalbar turut menyertakan buku Tekad Bunda Merawat Asa, yang berisi informasi pencegahan thalasemia, sebagai bagian dari literasi kesehatan. Buku ini mengedukasi tentang thalasemia, mencakup kisah-kisah inspiratif para penyandangnya, serta mendorong pemahaman bahwa penyakit tersebut bisa dicegah.
"Literasi kesehatan, terutama tentang pencegahan thalasemia, penting agar generasi muda memahami dampaknya dan mencegah penyebaran penyakit ini di Kalbar," katanya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, TP-PKK Kalbar berkomitmen menjadikan Wisata Literasi sebagai program unggulan yang mengangkat literasi pariwisata dan kesehatan di Kalimantan Barat. Pemerintah daerah berharap inisiatif ini dapat menginspirasi masyarakat dan memperkuat identitas wisata Kalbar, baik di kancah nasional maupun internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Melalui kolaborasi dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalbar, TP-PKK Kalbar mengusung konsep literasi terpadu ini guna mempromosikan potensi wisata daerah dan memberikan akses informasi pariwisata yang lebih luas," kata Pj Ketua TP PKK Kalbar, Windy Prihastari Harisson, di Pontianak, Sabtu.
Windy menegaskan bahwa wisata literasi merupakan langkah strategis untuk mempromosikan pariwisata melalui media yang menarik dan mudah diakses. Sejak 2022, TP-PKK Kalbar sudah menerbitkan buku komik Mbak Kepo Berkeliling Kalimantan Barat, yang menghadirkan cerita menarik mengenai destinasi, acara, dan paket wisata lokal. Buku ini hadir dalam bentuk cetak dan digital melalui e-TIC (electronic Tourist Information Center), sebuah platform informasi wisata yang diluncurkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Wisata literasi Kalbar menggunakan pendekatan digital agar lebih sesuai dengan kebutuhan generasi muda. Di 2024, komik Mbak Kepo sudah memasuki seri ketiga, dengan harapan dapat terus mengedukasi dan menarik minat para pemuda Kalbar untuk mengenal dan mempromosikan wisata lokal," kata Windy.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalbar, Sugeng Hariadi, menyambut baik dukungan TP-PKK Kalbar terhadap literasi wisata. Menurutnya, perpustakaan menjadi jembatan penting dalam menyebarluaskan informasi wisata melalui buku-buku yang diberikan.
Buku-buku ini akan didistribusikan ke perpustakaan di 14 kabupaten/kota se-Kalbar, dilengkapi dengan barcode untuk akses digital yang lebih mudah.
"Perpustakaan siap mendukung penyebaran literasi wisata Kalbar, baik melalui buku konvensional maupun digital. Kami harap masyarakat bisa lebih mudah mengenal potensi wisata daerah dan memanfaatkannya sebagai inspirasi dalam berbagai aspek," kata Sugeng.
Selain literasi wisata, TP-PKK Kalbar turut menyertakan buku Tekad Bunda Merawat Asa, yang berisi informasi pencegahan thalasemia, sebagai bagian dari literasi kesehatan. Buku ini mengedukasi tentang thalasemia, mencakup kisah-kisah inspiratif para penyandangnya, serta mendorong pemahaman bahwa penyakit tersebut bisa dicegah.
"Literasi kesehatan, terutama tentang pencegahan thalasemia, penting agar generasi muda memahami dampaknya dan mencegah penyebaran penyakit ini di Kalbar," katanya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, TP-PKK Kalbar berkomitmen menjadikan Wisata Literasi sebagai program unggulan yang mengangkat literasi pariwisata dan kesehatan di Kalimantan Barat. Pemerintah daerah berharap inisiatif ini dapat menginspirasi masyarakat dan memperkuat identitas wisata Kalbar, baik di kancah nasional maupun internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024