Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) terus memfokuskan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai salah satu indikator utama untuk mewujudkan pemerataan pembangunan.
"Berbagai langkah strategis yang telah dilakukan Pemprov Kalbar, di mana IPM Kalimantan Barat pada 2023 telah mencapai 70,47 poin dan terus meningkat menjadi 71,19 poin pada 2024. Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan kerja bersama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat," kata Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson di Pontianak, Jumat,
Dia memaparkan, terdapat empat daerah di Kalimantan Barat, yakni Kota Pontianak (81,63), Kota Singkawang (74,13), Kabupaten Sambas (70,6), dan Kabupaten Kubu Raya (70,50) tercatat memiliki IPM kategori tinggi dan menjadi motor penggerak peningkatan IPM provinsi.
Harisson menjelaskan, peningkatan IPM Kalbar dilakukan melalui pendekatan di tiga dimensi utama yaitu sektor pendidikan di mana Pemprov Kalbar terus berupaya memperbaiki fasilitas sekolah, menambah tenaga guru, dan menyediakan bantuan pendidikan melalui Pergub Kalbar No. 16 Tahun 2024. Langkah ini bertujuan meningkatkan rata-rata lama sekolah serta memperluas akses pendidikan kesetaraan bagi penduduk berusia 25 tahun ke atas.
Kemudian di sektor kesehatan, di mana Pemprov Kalbar terus memaksimalkan program-program kesehatan seperti imunisasi, kampanye penurunan stunting, dan peningkatan pelayanan kesehatan terus digalakkan untuk mendukung kualitas hidup masyarakat.
"Yang terakhir kita melakukan penguatan di sektor ekonomi dengan melakukan penguatan pada UMKM, pertanian, dan perikanan menjadi fokus utama untuk membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Pemprov juga memberikan pelatihan keterampilan untuk mendukung diversifikasi ekonomi guna menurunkan angka kemiskinan," tuturnya.
Selanjutnya, kata Harisson, Rencana Aksi Percepatan Peningkatan IPM Kalbar 2022–2025 melalui Pergub Kalbar No. 98 Tahun 2022 menjadi panduan strategis kami untuk mencapai target in.
"Selain fokus pada IPM, Harisson melaporkan bahwa perekonomian Kalbar pada triwulan III 2024 tumbuh sebesar 4,87 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini didukung sektor real estate (9,42 persen), pengadaan listrik dan gas (7,43 persen), serta jasa keuangan dan asuransi (7,17 persen).
"Kami mengarahkan belanja pemerintah untuk mendukung sektor pertanian, industri, dan perdagangan sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024