General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalbar, Joice Lanny Wantania menyebutkan hingga akhir 2024 rasio elektrifikasi Provinsi Kalbar sudah capai 94,23 persen.
"Rasio elektrifikasi yang merupakan persentase perbandingan rumah tangga yang sudah mendapatkan listrik dengan total rumah tangga di Provinsi Kalbar saat ini sudah mencapai 94,23 persen, " ujarnya saat kegiatan Multi Stakeholder Forum PLN Group 2024 di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan dari capaian yang ada masih ada sejumlah desa di Provinsi Kalbar yang ada untuk ditingkatkan rasionya. Sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bisa terwujud maksimal.
"Masih ada 367 desa belum teraliri listrik dari total 2.000 lebih desa yang ada di Kalbar. Itu tentu pekerjaan bersama, " jelas dia.
Ia menambahkan untuk meningkatkan rasio atau memberikan listrik kepada desa yang belum teraliri listrik, tentu butuh dukungan semua pihak mulai dari pemerintah daerah maupun investor.
"PLN tentu tidak bisa sendiri untuk memenuhi tersebut tanpa kolaborasi atau sinergi dengan semua pihak. Kami terus meningkatkan layanan agar semua bisa terlistriki 24 jam, " papar dia.
Terkait kemampuan daya listrik di Provinsi Kalbar menurutnya sudah surplus dan hal itu bisa dimanfaatkan untuk memajukan ekonomi dan daerah.
Ia mencontohkan untuk sistem khatulistiwa memiliki daya mampu 679,9 MW. Sedangkan beban puncak 554,1 MW.
"Listrik sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat dan industri. Peran listrik sangat nyata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kita mengajak masyarakat memanfaatkan listrik di Kalbar yang surplus, " ucap dia.
Dalam kegiatan Multi Stakeholder Forum PLN Group yang dihadiri PJ Sekda Kalbar sendiri mengangkat tema transformasi PLN untuk energi baru terbarukan di Kalbar. Sejumlah pemeran disampaikan dari PLN Group baik terkait layanan dan penyediaan kelistrikan serta energi baru terbarukan. Pada momen tersebut dilakukan penandatangan kerjasama untuk pengembangan energi terbarukan di Kalbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Rasio elektrifikasi yang merupakan persentase perbandingan rumah tangga yang sudah mendapatkan listrik dengan total rumah tangga di Provinsi Kalbar saat ini sudah mencapai 94,23 persen, " ujarnya saat kegiatan Multi Stakeholder Forum PLN Group 2024 di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan dari capaian yang ada masih ada sejumlah desa di Provinsi Kalbar yang ada untuk ditingkatkan rasionya. Sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bisa terwujud maksimal.
"Masih ada 367 desa belum teraliri listrik dari total 2.000 lebih desa yang ada di Kalbar. Itu tentu pekerjaan bersama, " jelas dia.
Ia menambahkan untuk meningkatkan rasio atau memberikan listrik kepada desa yang belum teraliri listrik, tentu butuh dukungan semua pihak mulai dari pemerintah daerah maupun investor.
"PLN tentu tidak bisa sendiri untuk memenuhi tersebut tanpa kolaborasi atau sinergi dengan semua pihak. Kami terus meningkatkan layanan agar semua bisa terlistriki 24 jam, " papar dia.
Terkait kemampuan daya listrik di Provinsi Kalbar menurutnya sudah surplus dan hal itu bisa dimanfaatkan untuk memajukan ekonomi dan daerah.
Ia mencontohkan untuk sistem khatulistiwa memiliki daya mampu 679,9 MW. Sedangkan beban puncak 554,1 MW.
"Listrik sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat dan industri. Peran listrik sangat nyata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kita mengajak masyarakat memanfaatkan listrik di Kalbar yang surplus, " ucap dia.
Dalam kegiatan Multi Stakeholder Forum PLN Group yang dihadiri PJ Sekda Kalbar sendiri mengangkat tema transformasi PLN untuk energi baru terbarukan di Kalbar. Sejumlah pemeran disampaikan dari PLN Group baik terkait layanan dan penyediaan kelistrikan serta energi baru terbarukan. Pada momen tersebut dilakukan penandatangan kerjasama untuk pengembangan energi terbarukan di Kalbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024