Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Utara Ulyas Taha mengatakan sinergitas Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) dan KUA mampu menciptakan pelayanan yang inklusif menuju Indonesia Emas.
"APRI dan kepala KUA ibarat dua sisi mata uang yang memiliki nilai yang sama," kata Ulyas, dalam Musyawarah Wilayah APRI, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan keduanya harus saling mendukung dan memberikan manfaat, baik untuk penguatan organisasi maupun peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Kakanwil juga mengingatkan agar organisasi ini mampu memberikan dampak nyata bagi para penghulu.
"Jangan sampai organisasi hanya ada namanya, tetapi tidak memberikan kontribusi. APRI harus menjadi wadah yang dapat meningkatkan profesionalitas dan memberi manfaat pada para penghulu," katanya.
Musyawarah ini juga bertujuan untuk memilih kepengurusan baru APRI Wilayah Sulawesi Utara.
Para penghulu dari berbagai daerah, katanya, membahas strategi peningkatan peran mereka dalam menciptakan pelayanan yang lebih baik dan inklusif.
Kepala Kemenag Minahasa Tenggara Thaib Mokobombang, selaku memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini.
"Keikutsertaan para penghulu di Minahasa Tenggara menunjukkan komitmen kita untuk terus bergerak maju, sejalan dengan visi profesionalitas dan inklusifitas yang diusung APRI," ungkap mantan Kepala KUA Kotamobagu Barat ini.
Musyawarah Wilayah I APRI ini diharapkan menjadi momentum bagi para penghulu di Sulawesi Utara, khususnya di Kabupaten Minahasa Tenggara, untuk terus meningkatkan kapasitas, profesionalitas, dan toleransi, demi terwujudnya pelayanan agama yang unggul menuju Indonesia Emas.
Musyawarah Wilayah I Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Wilayah Sulawesi Utara, dengan tema Meneguhkan Penghulu Profesional, Toleran, dan Inklusif Menuju Indonesia Emas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025