Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak terus memaksimalkan peran edukasi kesehatan bagi masyarakat atau pengujung untuk mencegah berbagai penyakit.
"Mencegah lebih baik dari mengobati. Untuk itu edukasi kesehatan penting dan rutin dilakukan kepada masyarakat yang datang ke RSUD SSMA," ujar Penyuluh RSUD SSMA Pontianak, Trianisa Feby, di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan satu di antara edukasi yang terbaru diberikan kepada masyarakat terkait sediaan obat mata. Menurut dia masyarakat perlu mengetahui cara menggunakan obat mata dengan benar.
"Pasalnya, pemakaian obat mata yang tidak tepat justru dapat menimbulkan bahaya pada mata, " jelas dia.
Menurut Trianisa, secara umum fungsi obat mata adalah untuk mengatasi mata merah dan rasa pedih akibat iritasi mata ringan, mengatasi mata kering dengan cara melembabkan mata, serta mengobati infeksi mata akibat bakteri, virus maupun kuman.
“Ada beberapa jenis sediaan obat mata yang beredar di masyarakat, di antaranya sediaan steril yang berbentuk larutan atau suspensi seperti obat tetes mata atau oculoguttae, ada yang berbentuk setengah padat seperti salep mata atau oculenta, atau berbentuk cairan seperti pencuci mata atau colyria,” jelasnya.
Selain memberikan edukasi pencegahan berbagai penyakit kepada masyarakat, RSUD SSMA Pontianak juga menyasar perawat yang bertugas di Rawat Inap Neurologi RSUD SSMA terkait penyakit diabetes melitus dan yeknik atau tata cara suntik insulin.
Kepala Ruangan Rawat Inap Neurologi RSUD SSMA Pontianak, Inaniyah, menjelaskan tenaga kesehatan punya peran penting dalam penatalaksanaan diabetes melitus pasien di rawat inap. Hal inilah yang menjadi tema dalam kegiatan edukasi hari ini, membahas mengenai penyakit diabetes melitus dan tata cara suntik insulin.
Menurut dia, secara umum tujuan dari kegiatan ini adalah agar semua perawat neurologi mampu memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan tepat kepada pasien.
Selama mengikuti edukasi ini, perawat neurologi dibekali dengan pengertian penyakit diabetes melitus, tanda dan gejala diabetes melitus, gejala hipoglikemia dan penanganannya, jenis-jenis pen insulin dan cara kerjanya.
"Tujuannya, agar perawat dapat membantu pasien dalam mengelola penyakitnya dengan baik,” tuturnya.
Di samping itu, perawat juga diberikan edukasi tentang teknik menyuntik insulin dengan benar mulai dari persiapan alat-alat yang digunakan, lokasi penyuntikan insulin, langkah-langkah menyuntik insulin, sampai tempat penyimpanan insulin yang aman.
“Harapannya, perawat dapat membantu melakukan suntik insulin kepada pasien dengan benar,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025