Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang bekerja sama dengan Balai Guru Penggerak (BGP) Kalimantan Barat (Kalbar) menekankan agar guru di daerah setempat mengembangkan pembelajaran mendalam dan kontekstual untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang Norida di Bengkayang, Kamis, mengatakan peningkatan kapasitas guru menjadi kunci utama dalam memperbaiki kualitas pendidikan.
“Guru harus memiliki kemampuan merancang pembelajaran yang bisa menumbuhkan daya pikir kritis dan karakter peserta didik. Pembelajaran yang baik bukan hanya menyampaikan materi, tetapi menumbuhkan semangat belajar sepanjang hayat,” ujarnya dalam bimbingan teknis (bimtek) penyusunan perencanaan pembelajaran mendalam pada 22–23 Oktober 2025 di Bengkayang.
Ia mengatakan pendidikan saat ini menuntut guru tidak hanya mengajar, tetapi juga memfasilitasi proses belajar yang menyenangkan, menantang, dan relevan dengan kehidupan peserta didik.
“Melalui bimtek ini, kami ingin memastikan guru mampu memperkuat perencanaan pembelajaran agar lebih bermakna dan sesuai dengan kebutuhan siswa di lapangan,” kata Norida.
Norida menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkayang akan terus mendorong peningkatan kapasitas guru melalui berbagai program pelatihan dan komunitas belajar. Dia ingin memastikan setiap guru di Bengkayang terus berinovasi dan tidak berhenti belajar.
"Guru yang hebat akan melahirkan generasi yang hebat pula,” ujarnya.
Dia berharap dari hasil bimtek ini diterapkan di sekolah masing-masing, sehingga proses belajar mengajar di Bengkayang semakin adaptif terhadap kebutuhan zaman dan karakter peserta didik.
Sementara itu, Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Kalimantan Barat Eka Khristiyanta Purnama menekankan pentingnya transformasi peran guru sebagai penggerak perubahan di satuan pendidikan.
Ia menyebutkan guru yang reflektif dan inovatif menjadi kunci bagi terwujudnya pembelajaran mendalam di sekolah.
“Pembelajaran mendalam bukan soal banyaknya materi, tapi bagaimana peserta didik memahami makna dan dapat mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari,” katanya.
Menurutnya, guru perlu mengubah pola pembelajaran dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Guru juga harus memberi ruang bagi anak untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan menemukan solusi kreatif terhadap permasalahan di sekitarnya.
"Di situlah pembelajaran menjadi hidup dan relevan,” tambahnya.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2025