Surabaya (ANTARA) - Bagi seorang Menteri BUMN Dahlan Iskan, undangan untuk cerita tentang kesuksesan atau "succes story" sudah sering diterimanya.
"Tapi, undangan seperti itu tidak 'fair', karena kegagalan saya juga banyak," ucapnya ketika berbicara dalam "Public Figure on Talk" yang digelar BEM ITS di Gedung Robotika ITS Surabaya, 5 Mei 2012.
Mantan Dirut PT PLN itu menyebut satu contoh kegagalannya yang cukup besar, yakni saat dirinya mendirikan usaha internet "Meganet" yang mengalami kerugian.
"Saat itu, internet belum disukai orang seperti sekarang, apalagi kemudian ada krisis di Indonesia maka perusahaan itu akhirnya saya lepas. Saya telah memulai dan saya harus mengakhiri daripada rugi besar," tutur pria kelahiran Magetan, Jatim.
Namun, kegagalan itu tidak terlalu menjadi persoalan bagi perusahaan. "Ibaratnya, dosa saya kepada perusahaan itu Rp100 miliar, tapi saya juga menghasilkan triliunan untuk perusahaan. Ada prinsip mizan (keseimbangan)," paparnya.
Namun, dirinya juga seperti ayahandanya yang tidak pernah merasa menderita, tidak pernah menderita karena lapar, dan tidak pernah ngomel karena kemiskinan dengan menyalahkan pihak lain. Bahkan, kerja keras juga tidak merasa bekerja keras karena hal itu sudah menjadi kebiasaan.
"Akhirnya, saya punya prinsip bahwa kalau miskin bermartabat dan kalau kaya bermanfaat. Kalau menyalahkan orang, ya tidak bermartabat," kilah Dahlan yang 'DO' (drop out) dari kuliah di Jurusan Tarbiyah karena sibuk menjadi aktivis pers kampus.
Tidak hanya itu, kesungguhan dan sakit hati juga penting. "Saya sungguh-sungguh sejak menjadi aktivis pers kampus, magang di koran kecil di daerah hingga lolos pelatihan Majalah Prisma, magang di Tempo atas titipan Prisma. Jadi, jangan tidak sungguh-sungguh kalau sudah punya jabatan, tapi dalam posisi apapun," ulasnya.
Selain itu, dirinya juga "sakit hati" karena Jawa Pos tidak dikenal, bahkan kalau terkenal dari Bank Karman (Bank Mega). "Saya juga pernah titip orang Jawa Pos untuk magang di Tempo, tapi ditolak, sehingga saya sakit hati dan bertekad mengalahkan Tempo dengan memajukan Jawa Pos," tuturnya
(E011)
Dahlan Iskan Pernah Gagal dan Sakit Hati
Minggu, 6 Mei 2012 12:08 WIB
![Dahlan Iskan Pernah Gagal dan Sakit Hati](https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2012/05/20120506dahlan-iskan.jpg)
Menteri BUMN Dahlan Iskan (FOTO ANTARA)
Saya punya prinsip bahwa kalau miskin bermartabat dan kalau kaya bermanfaat.