Jakarta (ANTARA Kalbar)- Pemerintah mengharapkan harga mobil dengan penggerak tenaga baterai dan bahan bakar minyak yang dikenal dengan hybrid terjangkau masyarakat sehingga penggunaannya dapat semakin luas karena mampu menghemat penggunaan energi minyak bumi.
Menteri Perindustrian MS Hidayat usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melihat presentasi mobil hybrid buatan Astra di Komplek Istana Presiden Jakarta, Selasa petang, mengatakan pemerintah sudah berkomunikasi dengan pihak Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) terkait mobil hybrid tersebut.
"Kita mau selaraskan yang penting di depan Presiden tadi saya mendesak agar kebutuhan Indonesia atas mobil hybrid maupun 'low cost' yang 'eco-car' itu bisa diproduksi sendiri di sini dengan lokalitas 80-90 persen dan proses industrinya di sini, sehingga efek dominonya banyak," katanya kepada wartawan.
Menperin mengatakan produksi mobil jenis tersebut dapat dilakukan di dalam negeri dengan kandungan lokal yang tinggi.
"Hanya idealnya kalau diberi pajak kalau produksinya di sini tentunya harus diberi keringanan pajak sedemikian rupa sehingga harga yang hybrid tidak terlalu tinggi distaritasnya," kata Hidayat
Ia mengatakan nantinya dapat dilakukan survei pasar dan jenis mana yang diinginkan masyarakat untuk kemudian diproduksi.
"Mereka bisa produksi beberapa tipe yang dalam survei nanti 'marketable', tapi saya ingatkan kandungan lokal dan konsep 'green car', serta rumusan insentif pajak dari Menkeu juga ada sehingga nanti ada jenis 'low-cost car', 'middle car', dan juga'luxury car'," kata Memperin.
Ia menjelaskan mobil hybrid yang ada saat ini masih mahal 30 persen dibandingkan mobil non-hybrid. Karena itu diperlukan formulasi agar mobil hybrid dapat lebih dinikmati oleh masyarakat dengan harga yang setara dengan mobil biasa.
Pada Selasa petang, Presiden Yudhoyono mendengarkan presentasi mengenai mobil hybrid yang diproduksi oleh Toyota dengan jenis Toyota Camry dan Toyota Prius.
Dalam acara yang tertutup bagi wartawan tersebut, Presiden didampingi oleh sejumlah menteri antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Perindustrian MS Hidayat.
(P008*A060)