Jakarta (ANTARA Kalbar) - Ada hal yang harus diperhatikan oleh penderita epilepsi saat menjalani puasa Ramadan.
Dr.
Fitri Octaviana, SpS. dari Divisi Epilepsi Departemen Neurologi
FKUI-RSCM menyebutkan para penderita epilepsi di antaranya harus
memperhatikan pengaturan
minum obat.
"Misalnya, apakah memungkinkan yang tadinya diminum tiga kali
sehari menjadi dua kali sehari. Kedua, sebaiknya jam tidur dimajukan,
jadi nggak berkurang," katanya dalam diskusi media akhir pekan lalu.
Ia
menjelaskan, serangan epilepsi di bulan puasa umumnya terjadi karena
fragmentasi tidur.
Menurut Fitri, selama berpuasa waktu tidur
penderita berkurang karena melaksanakan ibadah di malam hari seperti
salat malam dan sahur.
"Selain itu, berpanas-panas di luar juga dihindari karena dehidrasi juga
dapat memicu," jelasnya.
Fitri menjelaskan epilepsi terjadi akibat cetusan listrik
yang berlebihan di otak. Epilepsi dibagi menjadi dua, idiopatik dan
simptomatik.
"Idiomatik ketika tidak ditemukan kelainan di
otak. Simptomatik jika ada kelainan pada struktur otak," jelas
Fitri.
Para dokter menyebut serangan epilepsi bukan sekadar kejang namun juga bisa terjadi seperti "serangan bengong"
(nta)
Tips Puasa Bagi Penderita Epilepsi
Senin, 2 Juli 2012 10:57 WIB
berpanas-panas di luar juga dihindari karena dehidrasi juga dapat memicu...