Sanaa (ANTARA Kalbar)
- Serangan udara di Yaman tengah pada Minggu menewaskan 10 orang yang
diduga anggota Al Qaida dan tiga wanita rekan mereka, namun seorang
pemimpin militan selamat tanpa cedera, kata seorang ketua suku.
Serangan yang ditujukan pada dua kendaraan di daerah Radaa itu
"menewaskan lima pengawal Abdulraouf al-Dahab dan tiga wanita," kata
ketua suku itu, dengan menambahkan bahwa sebuah roket gagal menghantam
mobil Dahab, seorang pemimpin Al Qaida setempat, lapor AFP.
Ketua suku itu mengatakan kemudian, jumlah militan yang tewas
meningkat menjadi 10 dan kendaraan yang terhantam serangan itu adalah
sebuah pick-up.
Sumber itu mengatakan bahwa pesawat tersebut, yang mungkin sebuah
pesawat tak berawak, menembakkan dua roket. Yang pertama gagal mengenai
mobil Dahab, namun roket kedua menghantam kendaraan di belakangnya yang
mengangkut para pengawal dan wanita-wanita itu.
Serangan tersebut berlangsung sekitar pukul 16.00 waktu setempat
(pukul 20.00 WIB) di jalan antara desa Hama dan desa Manasseh tempat
Dahab.
Sumber-sumber keamanan dan lokal lain mengkonfirmasi serangan itu dan jumlah korban.
Dahab adalah saudara dari Tarek al-Dahab, yang memimpin
gerilyawan Al Qaida dalam serangan pada Januari yang berhasil merebut
kota Radaa, 130 kilometer sebelah tenggara Sanaa.
Militan kemudian meninggalkan kota itu pada bulan tersebut karena
tunduk pada tekanan suku. Tarek Dahab tewas pada Februari.
Militan Al Qaida memperkuat keberadaan mereka dalam setahun ini
di wilayah selatan, dengan memanfaatkan melemahnya pemerintah pusat
akibat pemberontakan anti-pemerintah yang meletus pada Januari 2011.
Ofensif pasukan Yaman yang diluncurkan pada Mei berhasil
menghalau militan Al Qaida dari sejumlah kota dan desa di wilayah
selatan dan timur yang selama lebih dari setahun mereka kuasai.
Sejak ofensif militer dimulai pada 12 Mei, ratusan orang yang
mencakup anggota Al Qaida, prajurit, militan lokal pro-militer dan warga
sipil tewas.
Ofensif itu didukung oleh pesawat tak berawak AS yang pada hari
itu melancarkan dua serangan udara di Yaman timur yang menewaskan 11
terduga anggota Al Qaida.
Pada 6 Mei, serangan udara AS di Yaman timur menewaskan pemimpin
Al Qaida Yaman Fahd al-Quso, yang diburu dalam kaitan dengan pemboman
mematikan terhadap kapal USS Cole pada 2000.
Serangan pada Oktober 2000 terhadap USS Cole, kapal perusak
Angkatan Laut AS, di pelabuhan Aden, Yaman, menewaskan 17 pelaut dan
mencederai 40 orang.
Quso tewas dalam serangan dua rudal di dekat rumahnya di Rafadh, sebelah timur Ataq, ibu kota provinsi Shabwa.
Menurut laporan-laporan, pesawat-pesawat tak berawak AS
melancarkan lebih dari sepuluh serangan udara di Yaman dalam beberapa
bulan terakhir.
Badan Intelijen Pusat AS (CIA) meminta izin untuk melancarkan
serangan lebih lanjut pesawat tak berawak di Yaman, meski ada risiko
korban mungkin bukan teroris, kata Washington Post pada April.
AS tidak pernah secara resmi mengakui penggunaan pesawat tak
berawak terhadap Al Qaida di Yaman, yang dianggap sebagai cabang paling
aktif dan mematikan dari jaringan teror global itu dan menjadi pusat
perang melawan teror.
Negara-negara Barat, khususnya AS, semakin khawatir atas ancaman
ekstrimisme di Yaman, termasuk kegiatan Al Qaida di Semenanjung Arab
(AQAP).
AS ingin presiden baru Yaman, yang berkuasa setelah protes
terhadap pendahulunya membuat militer negara itu terpecah menjadi
kelompok-kelompok yang bertikai, menyatukan angkatan bersenjata dan
menggunakan mereka untuk memerangi kelompok militan itu.
Militan melancarkan gelombang serangan sejak mantan Presiden Ali
Abdullah Saleh pada Februari menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya,
Abdrabuh Mansur Hadi, yang telah berjanji menumpas Al Qaida.
Pada Maret, 185 prajurit tewas dalam serangan besar Al Qaida
terhadap sebuah kamp militer di dekat Zinjibar, ibu kota provinsi Abyan.
(M014)
Pesawat tak berawak AS tewaskan Beberapa Militan Yaman
Senin, 3 September 2012 8:48 WIB