Jakarta (ANTARA Kalbar) - Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai Indonesia memiliki modal sosial yang kuat yang dapat dilihat dari kepedulian sesama untuk membantu korban banjir di DKI Jakarta.
"Saya tidak pernah khawatir tentang masa depan Indonesia dilihat dari sudut pandang modal sosial yang kita miliki karena sangat kuat," kata Mahfud pada penyerahan bantuan kepada korban banjir di gedung Thamrin Nine Jakarta, Rabu.
Dia optimistis Indonesia akan semakin maju karena di tingkat masyarakat memiliki solidaritas yang tinggi.
Menurut dia tinggal bagaimana mengatur solidaritas tersebut dengan pemerintah untuk memajukan Indonesia.
Mahfud mengatakan musibah banjir yang melanda Jakarta dapat diambil pelajaran karena terlihat Indonesia memiliki solidaritas dan persaudaraan yang tinggi.
Menurut dia, masyarakat bekerja sama bahu-membahu membantu korban banjir tanpa melihat Suku, Agama, Ras dan Golongan (SARA).
"Dalam musibah banjir ini kita bekerja sama tanpa melihat agama, suku, ras dan golongan. Intinya, manusia menjadi korban bencana maka harus dibantu," ujarnya.
Menurut Mahfud, banjir yang melanda Jakarta harus dimaknai sebagai sebuah musibah murni.
Dia menilai tidak ada unsur kesengajaan manusia dalam musibah tersebut.
Dia mengajak semua pihak yang belum berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan itu untuk segera ikut serta membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan.
Mahfud menilai Jakarta merupakan sorotan dari mana pun tentang Indonesia, sehingga jika solidaritas tinggi di ibukota maka daerah lain akan semakin kuat soliditasnya.
"Menurut perkiraan musibah banjir belum selesai sehingga perlu bantuan masyarakat. Kalau kita menunjukkan solidaritas tinggi di Jakarta, apalagi daerah lain yang kultur persaudaraannya masih kuat," katanya.
Ketua Palang Merah Indonesia DKI Jakarta Rini Sutiyoso mengatakan organisasi itu telah membuka 70 posko siaga dalam bencana banjir di ibukota.
Posko itu menurut dia tersebar di lima wilayah DKI Jakarta, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
"Di sana kami mendirikan dapur umum, tim kesehatan, tim konseling dan air bersih," katanya.
Menurut dia PMI DKI Jakarta juga menyiapkan lima truk tangki untuk memproduksi air bersih dengan kapasita masing-masing 5.000-8.000 liter.
Selain itu menurut dia, di posko pengungsi dipastikan ketersediaan obat-obatan terpenuhi dan mencukupi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
(I028)