Pontianak (Antara Kalbar) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad
Nuh menegaskan Kurikulum Tahun 2013 dibuat tidak dengan tergesa-gesa
tetapi telah dikaji sejak tahun 2011.
Menurut M Nuh di Pontianak, Minggu, tahapan-tahapannya sudah
disiapkan sejak dua tahun lalu bahkan kurikulum baru tersebut
seharusnya udah diterapkan sejak tahun lalu.
"Nanti mulai pertengahan Juli 2013 sudah mulai diterapkan," ujar dia.
Ia melanjutkan, masih ada beberapa bulan yang dapat dimaksimalkan
untuk sosialisasi, penyiapan tenaga guru dan buku pelajaran.
"Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) juga
sudah ada, dan di DPR pada awal 2012 sudah mulai dibahas," kata dia.
Ia menjelaskan, ada sejumlah keunggulan dari Kurikulum Tahun 2013.
Diantaranya dari pola pikir. Di Kurikulum KTSP, mata pelajaran
ditentukan dulu untuk menetapkan standar kompetensi lulusan
Di Kurikulum Tahun 2013, pola tersebut dibalik dimana isinya lebih
utuh dengan pendekatan yang berbasis kreativitas sehingga siswa tidak
terjebak pada hafalan.
"Ke depan, kreativitas yang menjadi andalan. Di Kurikulum Tahun 2013 ditekankan pada penguatan karakter," katanya.
Di dalam pendidikan, ada tiga kompenen utama yakni pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. "Sikap ini kita yang lemah. Bayangkan di
perguruan tinggi ada tawuran," kata M Nuh.
Ia menambahkan, dalam mendesain kurikulum harus berkesinambungan antara kompetensi yang ada di SD, SMP hingga SMA.
Sedangkan untuk penguatan guru, dilakukan pada saat libur sekolah dengan pertimbangan efektivitas.
Ia optimistis kurikulum itu bisa diterapkan pada Juli di seluruh Indonesia termasuk untuk anggaran.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Alexius Akim
mengatakan Kalbar siap melaksanakan Kurikulum Tahun 2013.
"Kita akan menerapkan kurikulum itu sebaik-baiknya. Mengapa ini
dilakukan karena sudah sepakat kurikulum 2013 ini memang sudah cukup
memadai dan mewakili kebutuhan sekarang,� katanya.
Pada tahap awal, ada 30 persen sekolah yang terkena dampak perubahan.
Akim menambahkan, pihak kabupaten/kota yang menentukan sekolah mana dulu yang akan kena.
Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya mengatakan, Indonesia sudah mengalami beragam perubahan kurikulum.
Ia melanjutkan, ada sejumlah pertimbangan kurikulum terus berubah.
Yakni, tantangan masa depan seperti arus globalisasi, masalah lingkunga
hidup, kemajuan teknologi informasi, konsekuensi pengetahuan, teknologi
dan ekonomi.
Kemudian, kompetisi masa depan yang harus menuntut kemampuan
komunikasi, berpikir jernih dan kritis, mempertimbangkan segi moral,
menjadi warga negara yang efektif, kemampuan untuk mengoreksi dan
toleran.
Lalu, fenomena sosial yang muncul seperti perkelahian pelajar,
narkotika, korupsi dan lain sebagainya. "Pendidikan selama ini selalu
menitik beratkan aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan
kurang bermuatan karakter," kata Christiandy Sanjaya.
(T.T011/M009)
Mendikbud: Kurikulum 2013 Telah Dikaji Sejak 2011
Minggu, 10 Maret 2013 21:13 WIB