Caracas (Antara/RIA Novosti-0ANA) - Presiden Bolivia Evo Morales pada Sabtu mengatakan hampir yakin bahwa kekaisaran (Amerika Serikat) telah meracuni sekutu politiknya, mendiang pemimpin Venezuela Hugo Chavez, kata laporan media kawasan.
Presiden Chavez, yang memimpin Venezuela 14 tahun, meninggal pada Selasa dalam usia 58 tahun setelah dua tahun berjuang melawan kanker.
Nicolas Maduro, Wakil Presiden di bawah kepemimpinan Chavez dan disumpah sebagai pejabat presiden Jumat, sebelumnya menuduh musuh Venezuela yang menyebabkan kanker pada Chavez, dan mengatakan masalah itu akan diselidiki oleh satu komisi khusus.
Menurut surat kabar besar Venezuela, Morales, yang melakukan perjalanan ke Caracas untuk menghadiri pemakaman kenegaraan Chavez Jumat, mengatakan ia selalu memahami penyakit Chavez meskipun dia tidak pernah mengungkapkan serinci mungkin.
Surat kabar, El Universal, melaporkan bahwa Morales ingat suatu waktu pernah menawari Chavez kopi, tetapi penjaga keamanan pemimpin Venezuela itu keberatan.
"Saudara Chavez mengatakan [kepada pengawalnya]: "Bagaimana Anda berpikir bahwa Evo akan meracuni saya" dan kemudian ia minum kopi," kata pemimpin Bolivia itu.
Upacara pelantikan untuk Maduro diadakan beberapa jam setelah pemakaman kenegaraan Chavez pada Jumat, yang dihadiri oleh lebih dari 30 kepala negara dan pemerintahan.
Venezuela akan mengadakan pemilihan presiden untuk memilih pengganti Chavez pada 14 April, kata dewan pemilihan nasional setelah melakukan pertemuan kuar biasa.
Presiden Bolivia Yakini Hugo Chavez Diracun
Minggu, 10 Maret 2013 21:23 WIB