Beijing (Antara Kalbar) - Manajer Umum maskapai Garuda Indonesia cabang Shanghai Sentot
Mujiono mengatakan tingkat isian Garuda Indonesai rute Jakarta-Shanghai
mengalami penurunan, namun tidak signifikan menyusul merebaknya flu
burung di Shanghai dan beberapa kota lain di China.
Ia mengemukakan tingkat isian Garuda Jakarta-Shanghai selama
periode Januari hingga April tercatat 80 persen, sedangkan Mei
diperkirakan turun menjadi sekitar 78 persen.
"Jadi tetap ada
kenaikan tingkat isian di periode mendatang," ujarnya kepada Antara di
Beijing, Sabtu. Apalagi, lanjut Sentot, Pemerintah China sangat cepat
dalam menangani jalur penyebaran virus tersebut.
Garuda Indonesia melayani jalur Jakarta-Shanghai setiap hari menggunakan Airbus 330-200 dengan kapasitas 222 tempat duduk.
"Dari
tingkat isian sekitar 80 persen itu, 60 persen diantaranya merupakan
penumpang yang berasal dari Shanghai / China," katanya.
Sementara itu, salah satu pasar yang menjual unggas di Shanghai diduga menjadi
`sarang` penyebar flu burung H7N9 di China, demikian menurut penelitian
terbaru.
Dalam penelitian tersebut, para ahli mengumpulkan 970 sampel dari
berbagai pasar dan peternakan unggas di Shanghai dan provinsi Anhui di
bagian timur China. Sampel tersebut di antaranya adalah air minum dan
tanah dari area setempat dan bagian unggas itu sendiri.
Sebanyak 20 sampel positif terinfeksi virus flu burung H7N9, semuanya
berasal dari pasar unggas di Shanghai. Sebanyak 10 persen sampel
berasal dari ayam, tiga dari burung dara, dan tujuh dari lingkungan
sekitar.
Sampai saat ini, tercatat 108 korban virus flu burung H7N9 di China
dan 22 diantaranya meninggal dunia. Hingga kini belum ada bukti kalau
virus H7N9 bisa menular ke sesama manusia.
(Ant News)
Garuda Indonesai Rute Jakarta-Shanghai Turun
Sabtu, 27 April 2013 11:06 WIB