Sungai Raya (Antara Kalbar) - Sejumlah pedagang kambing menaikkan harga daging kambing dan sapi menjelang pelaksanaan Idul Adha, dimana daging kambing mencapai Rp100 ribu perkilogramnya.
"Harga jual untuk kambing dipatok dengan harga Rp100ribu per kilonya, jadi untuk satu ekor kambing berkisar dari Rp1,2 juta sampai 2juta jika diakumulasi dari berat per ekor kambing," kata salah satu pedagang kambing di Desa Sungai Rengas, Ismail.
Dia menjelaskan seminggu sebelum Idul Adha, biasanya para pembeli sudah mulai ramai berdatangan untuk membeli hewan kurban.
"Puncak keramaiannya tiga hari sebelum Idul Adha. Biasanya hewan kambing yang saya jual semuanya habis terbeli," tuturnya.
Menjelang Idul Adha, disejumlah titik jalan sudah terlihat pada penjual kambing yang membuat lapak dadakan untuk menjual hewan ternaknya untuk diqurbankan. Ismail sendiri mengaku sejak satu pekan lalu sudah menyiapkan lapak ala kadarnya dari atap terpal yang berpagarkan bambu untuk menaruh hewan-hewan kurban yang dijual.
Sementara itu Umar, salah satu konsumen yang datang untuk membeli kambing juga menuturkan dirinya setiap tahun rutin membeli kambing untuk kurban dan saat ini dirinya sedang mensurvey harga kesejumlah tempat penjualan hewan kurban.
"Biasanya dimasing-masing tempat mematok harga yang bervariasi mulai dari Rp90 ribu per kilonya hingga Rp120 ribu perkilonya. Apalagi menjelang tiga hari idul adha pasti harganya semankin meningkat," katanya.
Sementara itu, menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Pertanian dan Petemakan Kabupaten Kubu Raya telah menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan yang akan dikurbankan.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kubu Raya, seperti di Kubu, dan Rasau. Semua kecamatan yang memiliki tempat penyembelihan hewan sebelum pemotongan akan diperiksa terlebih dahulu," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya, Rini Apriyani.
Rini menjelaskan, saat ini sejumlah petugas telah berada di lapangan untuk melakukan pemantauan titik pemotongan hewan. Dari data tersebut, maka petugas akan memberikan informasi kepada bidang peternakan untuk dilakukan pemeriksaan.
Seperti yang dilakukan beberapa waktu, lanjut Rini pihaknya telah melakukan pemeriksaan hewan secara massal di Desa Jangkan. Dalam pemeriksaan itu, sejumlah hewan harus diperiksa, apakah dalam kondisi sehat atau sakit.
Jika ditemukan hewan dalam kondisi sakit, tambah Rini maka yang harus dilakukan tindakan pemulihan dengan memberi obat yang dibutuhkan. Dengan demikian, diharapkan hewan-hewan yang akan menjadi kurban sudah sehat dan tidak bermasalah.
"Alhamdulillah, dari pemeriksaan hewan kemarin, semua dalam kondisi sehat," tuturnya.
(KR-RDO/N001)