Jakarta (Antara Kalbar) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan mengikuti keputusan pemerintah terkait penetapan Perayaan Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriah atau 2014 Masehi.
"Tergantung keputusan pemerintah untuk NU, karena di sana dibahas oleh banyak tokoh-tokoh baik dari NU atau organisasi lainnya. Dan NU menyerahkan kepada pemerintah," kata Sekjen PBNU Marsyudi Syuhud, di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, PBNU akan menghormati keputusan organisasi masyarakat (ormas) Islam lainnya di Indonesia yang merayakan Idul Adha berbeda dengan pemerintah.
"Dari jaman dulu begitu (berbeda). Jadi silahkan, bagi kami itu karena sudah mempercayakan pemerintah dalam hal ini koordinatornya Kementerian Agama, yang di dalamnya termasuk semua organisasi Islam diundang," katanya.
Akan tetapi, lanjut dia, alangkah baiknya jika perayaan Idul Adha di Indonesia bisa dirayakan secara bersama-sama oleh seluruh umat Muslim.
"Bagi warga Indonesia, baiknya kita bersatu lah. Menyepakati apa yang sudah disepakati bahwa ini dikoordinator oleh Kemenag. Insya Allah tidak akan mengurangi nilai-nilai keislamannya karena ini sudah diperhitungkan oleh pemerintah," kata dia.
Marsyudi menambahkan, pihaknya juga membentuk lembaga khusus yakni Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama untuk penentuan hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
"Untuk menentukan satu syawal atau lainnya sama, sudah ada cara menentukannya. Kalau bulan syawal bahwa puasa karena melihat hilal. Dan Falakiyah ini bertugas untuk menentukan hal-hal demikian," katanya.