Malang (Antara Kalbar) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang minta masyarakat mewaspadai sekaligus mencermati kondisi uang baru yang ditukarkannya di tempat-tempat tidak resmi, seperti di pinggir jalan atau tempat umum lainnya.
"Uang yang beredar di masyarakat setiap menjelang Lebaran selalu bertambah nominalnya, sehingga masyarakat harus benar-benar cermat dan waspada terhadap uang baru yang didapat dari penukaran di tempat-tempat tidak resmi selain perbankan," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia MalangDudi Herawadi, Kamis.
Oleh karena itu, masyarakat yang ingin menukarkan uang baru untuk Lebaran sebaiknya di tempat resmi, seperti di Bank Indonesia atau di bank-bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang jumlahnya mencapai 37 bank yang ditunjuk di wilayah kerja Bank Indonesi (BI) Malang.
Ia mengatakan, menukarkan uang di tempat resmi, selain terhindar dari uang palsu, penukaran uang pada tempat yang disediakan juga tidak merugikan masyarakat karena tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk jasa. Namun, kalau menukarkan uang di tempat tidak resmi, masyarakat masih dikenakan uang jasa yang nominalnya bervariasi.
Selain mewaspadai uang baru ketika melakukan transaksi, BI juga mengimbau masyarakat untuk memperlakukan rupiah dengan baik, tidak disteples, diremas agar masa edar uang lebih lama. Dan, masyarakat juga membelanjakan uangnya dengan cerdas dan sesuai kebutuhan riil.
Menyinggung dibukanya loket penukaran uang baru berbagai pecahan, baik di BI maupun bank-bank umum, Dudi mengatakan mulai tanggal 6-15 Juli 2015 setiap Senin hingga Jumat pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.
Masyarakat, lanjutnya, cukup datang ke kantor cabang bank atau BPR terdekat untuk menukar uang. Kerja sama penukaran uang baru dengan perbankan ini merupakan upaya BI Malang untuk memudahkan pelayanan bagi masyarakat, baik mereka yang tercatat sebagai nasabah atau bukan.
"Jika yang bersangkutan (penukar) tersebut nasabah bank, yang bersangkutan cukup dengan menarik tunai saja dan langsung akan dapat uang baru. Sebenarnya kan mudah untuk menukarkan uang baru, sehingga masayarakat tidak perlu bingung," ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang baru, BI Malang menyiapkan dana sebesar Rp3,5 triliun dalam berbagai pecahan.
Jumlah itu naik 25 persen dari tahun lalu, dengan pertimbangan tingginya animo masyarakat pada uang pecahan baru menjelang Hari Raya Idul Fitri.