Pontianak (Antara Kalbar) - Jacqueline dan Lorna, yang merupakan guru asal St. Mary`s Collage Seymour, Australia, dan tergabung dalam Asia Education Fondation (AEF) berkunjung ke STKIP Singkawang.
Kunjungan itu juga dihadiri pimpinan, dosen dan beberapa mahasiswa Sekola Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Singkawang. Dari kunjungan kedua guru itu diharapkan mendorong mahasiswa STKIP Singkawang mampu memahami penerapan sistem pembelajaran yang digunakan dalam proses pengajaran.
Jacqueline mengatakan, tujuannya ke Singkawang untuk mengeksplor pengetahuan dan pemahaman siswa-siswa dan guru-guru di Indonesia mengenai Australia kontemporer, budaya dan masyarakat Indonesia.
"Begitu juga sebaliknya," ujarnya.
Termasuk di dalamnya mempelajari tentang sistem pendidikan, sarana dan prasarana serta sumber daya kependidikan.
Menurutnya, sistem pengajaran yang digunakan di Australia selama ini diantaranya dengan Inqury Learning, dimana konsep pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa, yang dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapannya dalam kehidupan para siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
"Dari konsepsi ini, diharapkan hasil pembelajaran akan lebih bermakna," harapnya.
Proses pembelajarannya akan berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan sekedar transfer pengetahuan dari guru ke siswa.
"Sehingga siswa yang lebih dieksplor kemampuannya dan guru hanya sebagai fasilitator saja," jelasnya.
Sebenarnya, sistem itu sendiri telah diaplikasikan juga pada sistem pendidikan di Indonesia. Hanya saja, belum maksimal sehingga tujuan utama dari sistem pembelajaran tersebut belum mencapai target yang maksimal pula.