Mobil Sekretaris KPU Sekadau Dibobol, Uang 350 Juta Raib
Senin, 9 November 2015 23:11 WIB
Sekadau (Antara Kalbar) - Tindak kejahatan jalanan kembali terjadi di Sekadau. Kali ini, Sekretaris KPU Sekadau, Sumarno yang jadi korbannya. Peristiwa tersebut terjadi hari Senin (9/11) sore sekira pukul 14.30 WIB.
Saat itu, Sumarno baru saja melakukan penarikan uang sebesar Rp 350 juta di Bank Kalbar cabang Sekadau. Uang tersebut merupakan dana milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sekadau yang hendak dipergunakan untuk membiayai kegiatan KPU.
"Saya kaget waktu lihat tas sudah tidak ada. Padahal saya hanya sebentar di bengkel, mau cek podium saja. Saya tidak dengar ada bunyi kaca pecah, karena di bengkel bising bunyi mesin las," kata Sumarno.
Kejadian bermula kala, Sumarno melakukan transaksi penarikan uang di bank hanya seorang diri. Usai menarik uang di bank, ia pun beranjak menggunakan mobil dinas miliknya merk Terios KB 1564 V. Uang tersebut ia simpan di dalam tas warna cokelat miliknya serta sebagian lagi di kantong plastik.
Uang tersebut diletakkan di kursi depan sebelah kiri atau kursi di samping setir. Sebelum kembali ke kantor usai transaksi, Sumarno menyempatkan diri mampir di bengkel las milik Syarif di jalan masuk menuju Desa Tanjung.
Ia datang ke bengkel tersebut dengan maksud memeriksa pesanan podium yang akan dipergunakan untuk proses debat kandidat.
"Saya ingat saya kunci pintu mobil. Biasanya hanya lihat di sinetron orang memecahkan kaca mobil, kali ini terjadi sama saya," tutur Sumarno yang terlihat masih syok kala itu.
Setibanya di bengkel, Sumarno memarkirkan mobil dinasnya di depan bengkel. Ia pun langsung turun ke bengkel bagian belakang untuk melihat pesanan podium teralis. Sementara, tas serta kantong plastik yang berisi uang ia tinggalkan di mobil.
Sumarno tak lebih sepuluh menit berada di bengkel dan berbincang dengan Syarif soal harga podium. Ia pun berencana kembali ke kantor KPU Sekadau. Saat hendak masuk ke mobil, Sumarno kaget melihat kaca mobil bagian kanan depan sudah pecah.
Ia langsung syok begitu melihat tas berisi uang dalam jumlah besar itu sudah tidak ada lagi. Dirinya pun mengakui sama sekali tidak menyangka kejadian tersebut akan menimpanya. Apalagi, ia sejak awal memang berniat hanya sebentar mampir ke bengkel.
"Saya tidak menyadari apakah sudah diintai sejak awal atau belum. Selama perjalanan dari bank hingga tempat kejadian, dan saya sama sekali tidak memikirkan hal tersebut. Saya tidak sadar diikuti atau tidak, tidak nyangka, katanya.
Untungnya, kejadian yang menimpa Sumarno sempat terekam kamera pengawas milik Syarif, pemilik bengkel las. Perangkat keras kamera CCTV itu pun untuk sementara dipinjam pihak kepolisian sebagai alat bantu penyelidikan.
"Tadi sempat terekam CCTV. Dari rekaman terlihat ada orang lewat jalan kaki sendiri, pas sampai di samping mobil dia singgah kira-kira satu menitan kemudian jalan lagi ke ujung. Di belakangnya ada yang nyusul pakai motor besar warna hitam. Kemudian yang jalan kaki balik lagi, singgah lagi di samping mobil. Setelah itu yang pakai motor lewat dan menjemput yang jalan kaki. Ada dua orang," tutur Syarif. Kasus ini pun sedang diproses oleh Polres Sekadau.