Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Refleksi September hitam yang digelar Aksi Kamisan dari berbagai komunitas dan mahasiswa di Universitas Jember (Unej), Jawa Timur menuntut penyelesaian sejumlah kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di berbagai daerah.
"Beragam kegiatan telah digelar sebagai pengingat bahwa berbagai tragedi pelanggaran HAM terjadi pada bulan September," kata perwakilan Kelompok Bermain Pandalungan Melawan, Ibas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jember, Minggu.
Menurutnya peringatan September Hitam diluncurkan untuk memberikan suara kepada mereka yang selama ini terabaikan, yang tersisihkan, yang senyap dengan berharap pemerintah serta lembaga terkait dapat mengambil langkah konkrit untuk menyelesaikan sejumlah kasus pelanggaran HAM.
"Kami berkomitmen untuk menggalang dukungan masyarakat, mengedukasi publik tentang pentingnya penyelesaian kasus HAM dan mendorong tindakan yang berkelanjutan," tuturnya.
Ia menjelaskan Aksi Kamisan menyajikan kampanye kemanusiaan kepada publik baik melalui orasi, stand up, dan pameran poster yang digelar di tempat-tempat umum yang terbuka, sehingga dapat dijangkau oleh publik.
"Saya berharap pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menyelesaikan semua kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia karena aksi Kamisan akan terus bersuara untuk menuntut keadilan bagi korban dan keluarga korban kasus pelanggaran HAM," katanya.
"Mimbar Bebas dan Gibah Demokrasi juga digelar sebagai ekspresi bagi siapapun yang ingin menyampaikan kegalauan tentang HAM baik melalui puisi, sajak atau lagu," katanya.
Selain itu, juga digelar nonton bareng film "Kiri Hijau Kanan Merah" berdurasi 48 menit yang menceritakan sisi lain dibalik sosok aktivis HAM internasional yaitu Munir Said Thalib.