Sintang (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sintang menyambut kedatangan Panglima Kodam XII Tanjungpura Mayjen TNI Agung Risdianto dengan jamuan makan malam dan ramah tamah di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Sintang pada Kamis (17/3).
Bupati Sintang Jarot Winarno menyampaikan rasa bangganya karena mendapat kunjungan kehormatan dari Bapak Mayjen TNI Agung Risdianto Pangdam XII Tanjungpura. "Kami ada program sinkronisasi yakni pembangunan bandara baru yang lebih besar di Kabupaten Sintang yakni Bandara Tebelian yang sudah direncanakan sejak lama oleh beberapa kabupaten yang dekat dengan Sintang. Bandara Tebelian akan mulai operasi pada Oktober 2016," kata Jarot.
Kemudian, pembangunan Rumah Sakit Rujukan yang akan mulai beroperasi pada Nopember 2016 setelah peralatan di RSUD AM Djoen dipindahkan. "Kita juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air di Nokan Nayan Kecamatan Ambalau," terang Jarot Winarno.
Ia menambahkan, masyarakat Kabupaten Sintang sangat majemuk dan mampu menujukan sikap toleransi tinggi. "Buktinya pelaksanaan pilkada kemarin berjalan aman dan lancar serta tidak melihat suku dan agama dalam memilih kepala daerah," tambah Jarot Winarno.
Mayjen TNI Agung Risdianto Pangdam XII Tanjungpura menilai masyarakat Sintang sangat ramah dan masih kuat memegang gotong royong.
"Kami berkunjung ke Sintang karena di sini ada Markas Korem 121 Alambana Wanawai. Saya juga ingin menyaksikan jajaran TNI yang akan mulai membangun percetakan sawah baru," ujar dia.
Ia juga mendorong masyarakat untuk menjaga Sungai Kapuas supaya tetap bersih. Karena jika sungai bersih bisa menjadi tempat wisata. "Pinggiran sungai juga bisa disulap menjadi tempat joging dan santai. Ke depannya dirasakan penting jika masyarakat ingin membangun rumah di pinggiran sungai dengan menghadap ke arah sungai, sehingga sungai menjadi halaman depan rumah yang bersih dan rapi," kata Agung Risdianto.
Ia juga mengharapkan agar masyarakat sintang terus meningkatkan keterampilan dan kemampuan diri. Ke depannya, dunia kerja lebih memilih orang yang terampil dan bisa bekerja dengan baik dibanding orang yang memiliki titel banyak.
Sudah banyak contoh orang yang berpendidikan minimal namun mampu sukses. Itu semuanya karena kerja keras dan tekad mengembangkan diri. Menurut dia, protes yang terjadi terhadap sarana transportasi online yang terjadi di Jakarta merupakan bentuk ketidakmampuan dan ketidaksiapan masyarakat Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.
Ia mengungkapkan, sekitar 5.000 warga negara Thailand sudah belajar bahasa Indonesia dan bahasa jawa serta siap memasuki Indonesia untuk bekerja dan berusaha.
Bupati Sintang Ramah Tamah Dengan Pangdam
Jumat, 18 Maret 2016 22:06 WIB