Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Nasib tragis dialami seorang pria paruh baya, Afa (56) yang menjadi korban pembunuhan pada Senin malam di belakang rumah seorang warga di jalan Sirtu, desa Tanjung Tengang, Nanga Pinoh, Melawi.
Afa ditemukan tewas dengan dua tusukan ke arah dada. Pria yang diketahui tak memiliki keluarga dan bekerja serabutan di pasar Pinoh diduga menjadi korban perampokan.
Afa sendiri ditemukan oleh sejumlah warga di jalan Sirtu. Ajin, sebagai pemilik rumah dimana Afa meninggal di bagian belakang rumahnya menceritakan kronologis yang ia dengar dari sang istri karena saat kejadian ia tak berada di rumah.
"Hanya ada istri saya, Diah dengan anak di rumah. Saat itu warung rumah kami sudah tutup sejak jam 8 malam karena sepi dan hujan. Saya pun keluar sebentar mencari kodok bersama kawan, dan pintu rumah saya kunci dari depan," katanya, saat ditemui sejumlah wartawan, Selasa siang.
Ajin mengungkapkan, sebelum ada kejadian itu, istrinya mendengar ada motor dua kali bolak balik depan rumahnya. Suara motor terdengar nyaring karena menggunakan knalpot racing.
"Mirip suara motor king. Hanya tak terlalu jelas. Lalu ada orang yang tidak pakai baju, badannya tinggi, letak helm dan cuci tangan di pancuran atap karena saat itu hujan. Tak lama orang ini lalu pergi ke belakang rumah saya. Itu sekitar jam 9 malam," katanya.
Sang istri melihat jelas orang tersebut melalui jendela depan rumah. Saat ke belakang, ia pun masih terus mengintip ke belakang rumah. Tak lama terdengar suara gaduh di belakang rumahnya, namun karena takut, istrinya lari ke dalam kamar dan langsung menelepon dirinya.
"Istri pun langsung telepon adik dan bapak biar cek ke rumah. Tetangga juga datang untuk cek kesana. Ada tiga orang tetangga datang. Kemudian bersama adik yang juga datang dari Pinoh sama-sama melihat kesana. Saat disenter itulah, ada orang yang sudah terkapar di dalam parit belakang rumah. Orang itu tak pakai sandal dan baju. Karena takut tak ada yang berani menolong atau lihat langsung," katanya.
Ajin menyebut bahwa orang yang dilihat istrinya inilah Afa. Hanya siapa pria yang menusuk korban ini tak terlihat. Tak lama setelah kejadian, sejumlah aparat kepolisian datang, termasuk Kapolres dan Kapolsek Nanga Pinoh. Korban lalu dibawa ke rumah sakit oleh petugas.
"Saya bingung saja, kenapa orang ini bisa dibunuh di belakang rumah saya. Kemudian dari mana dia tahu ada jalan ke belakang rumah. Afa setahu kami tak pernah berada di Sirtu. Baru kali ini kami lihat ada disini. Istri saya pun syok dan ketakutan gara-gara peristiwa ini," jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Melawi, AKP Siswadi ditemui di Mapolres Melawi mengungkapkan kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus pembunuhan Afa.
"Keterangan pemilik rumah, Diah yang mendengar kejadian ini juga sudah kita periksa. Jadi memang korban sebelum dibunuh memang sempat mencuci tangan di pancuran atap depan rumah Diah," katanya.
Polisi sendiri belum memastikan motif sebenarnya pembunuhan terhadap Afa. Tapi dugaan sementara adalah perampokan karena Afa dikenal sering membawa uang miliknya dalam saku celana. Kini polisi sedang melakukan pengejaran terhadap tersangka yang ciri-cirinya sudah diketahui.
"Karena Afa ini diketahui tak bisa membawa motor dan juga dia tak pernah pergi dengan orang yang tidak dikenalnya, maka diduga pelaku adalah orang yang mengenali Afa. Kita masih cek, siapa orang yang terakhir bersama Afa," katanya.
Kasat berharap dalam 1 x 24 jam pelaku sudah bisa diringkus jajarannya. Korban Afa sendiri meninggal akibat tusukan benda tajam pada dada kanan dan kiri. Sementara jumlah uang yang hilang diperkirakan mencapai Rp 10 jutaan.
Sejumlah informasi yang didapat, Afa diketahui sempat ngopi di salah satu warkop di Pinoh. Disana Afa kemudian diajak pergi menggunakan motor oleh seseorang. Afa diketahui memang selalu membawa uangnya dalam kantong celana kemanapun ia pergi. Kebiasaan ini hampir diketahui seluruh masyarakat yang kenal atau pernah bertemu dengannya di pasar Nanga Pinoh. (Susila/N005)
Pria Paruh Baya Jadi Korban Pembunuhan
Rabu, 18 Mei 2016 0:08 WIB