"Total pelanggan 450 VA dan 900 VA yakni sebesar 700 ribu di Kalbar. Dengan demikian artinya kurang dari 10 persennya yang mendapat subsidi," ujarnya di Pontianak, Jumat.
Iman memaparkan bahwa untuk secara keseluruhan pelanggan 900 VA di Kalbar sekitar 370 ribu dan 450 VA sisa dari total 700 pelanggan untuk kedua jenis pemakaian tersebut.
"Tarif keekonomian atau pencabutan subsidi ini sudah tepat dan pemberian subsidi yang ada juga tepat sasaran. Untuk pelanggan 900 VA yang menerima subsidi karena tergolong kurang mampu sehingga ia berhak. Sedangkan yang mampu subsidi yang ada sebelumnya dicabut karena penghapusan subsidi ini tepat atau tidak tergantung besarnya VA, tapi siapa yang berhak," kata dia.
Iman menjelaskan terkait sosialisasi hal tersebut pihaknya sudah melakukan penyuluhan melalui media massa seperti radio, televisi dan koran serta memasang poster-poster setiap kelurahan atau kantor desa agar masyarakat memahami tujuan dan sasaran subsidi.
"Pada tahun ini kami akan gencar sosialisasi langsung kepada masyarakat di sejumlah daerah di Kalbar seperti nanti di Sanggau," kata dia.
Sementara menurutnya, sebelum datang penghapusan subsidi, mengatasi antrean, pihaknya tetap layani sesuai dengan tarif dan skema subsidi.
"Kami juga menerima pengaduan masyarakat ke PLN dan kami juga akan melakukan penyuluhan di desa atau camat. Semoga hal ini menjadi perhatian kita bersama agar subsidi tepat sasaran bisa memberikan pengaruh besar terhadap perbaikan di Indonesia," kata dia.
(KR-DDI/I006)