Bogor (Antara Kalbar) - Organisasi Islam terbesar Nahdlatul Ulama dan
Muhammadiyah wilayah Bogor, Jawa Barat memilih untuk tetap berada di
Bogor, dan menyatakan tidak ikut dalam aksi 11 Februari 2017 (112) di
Jakarta.
Ketua Muhammadiyah Kabupaten Bogor, Nouval Ramdian,
di Bogor, Jumat, mengatakan, pihaknya telah mengimbau seluruh warga
Muhammadiyah untuk menggelar doa bersama daripada turun aksi ke Jakarta.
"Kami sudah mengimbau seluruh warga Muhammadiyah agar menggelar doa
bersama di pondok pesantren dan masjid terdekat di rumah
masing-masing," kata Nouval.
Ia mengatakan, imbauan ini
sesuai dengan arahan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang disampaikan oleh
Prof Haedar Nasir yang mengingatkan seluruh warga Muhammadiyah di daerah
untuk menggelar doa bersama di wilayah masing-masing.
"Warga Muhammadiyah di daerah juga diimbau untuk menjaga kondusifitas
dan menahan diri tidak ikut berangkat ke Jakarta dalam aksi 112. Kita
sepakat tidak ingin menggagu ketertiban warga di Jakarta," kata Nouval.
Senada dengan Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Bogor, Pimpinan
Cabang Gerakan Pemuda (GP) Anshor Kota Bogor, Rahmat Imron Hidayat yang
juga telah menginstruksikan seluruh kander Anshor, Banser serta para
santri Nahdlatul Ulama agar tidak ikut dalam aksi turun ke Jakarta Sabtu
(11/2) nanti.
"Sesuai dengan instruksi KH Ma'ruf Amin pada
acara silaturahim dan halaqoh Kebangsaan di Banten, yang dihadiri
Kapolri(Jenderal Polisi Tito Karnavian) dan Panglima TNI (Jenderal Gatot
Nurmantyo) di Banten kemarin, meminta seluruh warga NU agar tidak turun
dalam aksi massa di Jakarta 112 nanti," kata Rahmat.
Rahmat
menilai, aksi 112 yang digagas Forum Umat Islam (FUI) syarat dengan
kepentingan politik, karena sudah mendekati masa pemilihan di DKI
Jakarta.
"Jika penyampaian aspirasi sudah ditunggangi hal
politik, ini sudah tidak sehat, dan ini yang kita khawatirkan. Jadi
tidak perlu membuang energi kita hanya terkonsentrasi pada Pilkada DKI,"
katanya.
Menurut dia, dinamika politik menjelang masa
Pilkada hendaknya jangan sampai memecah belah persatuan bangsa, tetapi
harus menyatukan.
NU dan Muhammadiyah Sepakat Tidak Ikut 112
Jumat, 10 Februari 2017 11:24 WIB