Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyatakan sudah membangun 200 sekat kanal dan 100 sumur bor untuk mencegah kebakaran pada lahan gambut.
"Hanya saja itu masih pada kawasan yang masuk dalam program restorasi gambut.Dari sekat kanal itu untuk menaikkan daya simpan air sehingga lahan gambut tetap basah," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kalbar, Adi Yani di Pontianak, Senin.
Dengan demikian, katanya, pembuatan sekat kanal dan sumur bor itu sebagai langkah pencegahan kebakaran di lahan gambut.
Baca juga: BRG: 5.600 Sekat Kanal Dibangun Pada 2017
Adi Yani menjelaskan, pembangunan sekat kanal dan sumur bor ini masih di seputaran wilayah gambut Kubu Raya dan Mempawah. Kawasan gambut di dua kabupaten ini masuk dalam program restorasi gambut tahun 2017.
"Luasannya mencapai 3.000 hektare. Untuk tahun ini, luasan kawasan gambut yang masuk dalam program restorasi bertambah sebanyak 38.000 hektare," tuturnya.
Dia mengatakan, dalam restorasi itu juga dibentuk desa peduli gambut. Tim yang terlibat di dalamnya melakukan penanganan awal ketika terjadi kebakaran di lahan gambut.
Baca juga: BRG: 15.000 Sekat Kanal Untuk Restorasi Gambut
"Penanganan awal dengan menyirami lahan gambut setiap pekan untuk mencegah kebakaran. Sumber air dari sumur bor, karena pembangunan yang dilakukan disertai pompa juga," katanya.
Mnurutnya, jika nantinya kebakaran masih tetap terjadi, maka tim yang ada akan meminta bantuan dari tim pemadam kebakaran menggunakan pompa yang lebih maksimal untuk memadamkan api di lahan gambut.
Oleh karena itu, Adi Yani menyatakan penting untuk menyampaikan jumlah titik sumur bor yang sudah dibangun kepada instansi terkait yang terlibat dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan.
Meski demikian, pihaknya mengakui bahwa kebakaran yang terjadi ini juga pada lahan gambut. Hanya saja Adi Yani belum membeberkan jumlah detail lahan yang terbakar.
"Luasan yang terbakar, sudah kami petakan cuma untuk detail jumlahnya harus membuka data lagi berapa jumlahnya," kata Adi Yani.