Pontianak (Antaranews Kalbar) - Skuadron Udara (Skadud) 1 Wing Udara 7 Lanud Supadio terus mengasah kemampuan personelnya dengan menggelar latihan rutin terbang malam.
"Pada September 2018 ini, latihan terbang malam yang diselenggarakan setiap bulannya ini, digelar pada Senin lalu. Dalam sepekan ke depan, para penerbang pesawat tempur Hawk 100/200 tersebut dipastikan akan selalu mewarnai langit Bumi Khatulistiwa setiap malam," kata Komandan Skadron (Danskadron) I, Letkol Pnb Supriyanto, di Sungai Raya, Rabu.
Dia menjelaskan, frekuensi latihan terbang malam memang terus ditingkatkan.
Hal ini, tuturnya, sejalan dengan intruksi pimpinan agar kemampuan personel Skadron I semakin meningkat.
"Frekuensi penerbangan malam diperbanyak, dari setahun dua kali menjadi setiap bulan sekali. Kali ini kita laksanakan sepekan lamanya," tuturnya.
Latihan terbang malam ini, papar Letkol Pnb Supriyanto, melibatkan seluruh unsur, baik penerbang maupun kru darat, dan didukung oleh personel Lanud Supadio.
Supriyanto berharap, dengan semakin banyaknya frekuensi latihan terbang malam maka kemampuan para penerbang semakin meningkat.
"Sehingga dalam kondisi dan situasi apa pun, personel Skuadron 1 tetap siap melaksanakan tugas operasi. Latihan terbang malam juga meningkatkan dan mempertahankan kemampuan, serta terpeliharanya keahlian terbang dalam situasi siang maupun malam hari," katanya.
Terbang malam, lanjutnya, mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Ada perbedaan yang spesifik dibanding terbang siang hari.?
Pada terbang malam, kata Supriyanto, seorang penerbang hanya mengandalkan instrument pesawat dan peralatan pendukung yang ada di kokpit.
"Kalau malam, seorang penerbang benar-benar dituntut untuk siap dan waspada, serta disiplin dalam berbagai hal, karena adanya, keterbatasan jarak pandang. Oleh karenanya, penerbang wajib cekatan serta tepat dalam mengambil keputusan bila terjadi hal-hal yang tidak terduga," katanya,
Selain itu, latihan terbang malam juga menjadikan para "fighter Elang Khatulistiwa" untuk meningkatkan konsentrasi dan akurasi pengendalian pesawat.
"Setiap penerbang malam ini harus memiliki konsentrasi tinggi, sehingga saat bermanuver terbang dengan berbagai formasi, dapat terlaksana dengan baik dan aman," katanya.
Latihan terbang malam ini, lanjut Supriyanto, didukung oleh satuan-satuan di jajaran Lanud Supadio, Pomau, Batalion Komando (Yonko) 465 Paskhas, Detasemen Pertahanan (Denhanud) 473 Paskhas, PT Angkasa Pura (Persero), Bandara Internasional Supadio, dan Airnav.
(KR-RDO/H009)
Lanud Supadio latihan terbang malam
Rabu, 19 September 2018 21:30 WIB