"Sifat hujan pada dasarian II Maret 2019 secara umum termasuk dalam kategori bawah normal hingga normal," ujar kepala BMKG Stasiun Klimatologi Mempawah, Syafrinal, Kamis di Siantan, Kamis.
Syafrinal mengatakan, pemantauan hari tanpa hujan di Kalimantan Barat terpantau secara umum berada dalam kategori sangat pendek antara 1-5 hari hingga kategori pendek 6-10 hari.
"Sedangkan Hari Tanpa Hujan kategori menengah 11-20 hari terjadi di Tanjung Baik Budi, Kabupaten Ketapang. Kemudian di Sei Kakap, Kabupaten Kubu Raya, dan Sei Kunyit, Kabupaten Mempawah," kata dia.
Analisis BMKG Stasiun Klimatologi Mempawah menyebutkan, kondisi indeks Nino 3.4 terpantau sebesar +0.8 berada pada fase El Nino lemah.
Indeks Dipole Mode terpantau sebesar -0.13 berada pada kondisi netral. Sedangkan suhu permukaan laut di sekitar wilayah Kalimantan Barat menunjukan nilai anomali positif berkisar antara +0.2 hingga +0.8.
"Kondisi El Nino lemah berpotensi menyebabkan jeda hujan diawal dasarian, sedangkan anomali positif suhu permukaan laut mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif serta peningkatan curah hujan pada pertengahan hingga akhir dasarian," kata Syafrinal.
Meski demikian, lanjut Syafrinal, secara umum curah hujan di wilayah Kalimantan Barat pada dasarian kedepan 21-31 Maret 2019 diprakirakan berkisar antara 50-100 mm/dasarian. dimana curah hujan Kalimantan Barat wilayah hulu yang diprakirakan lebih tinggi dibanding curah hujan di wilayah pesisir.
Syafrinal menyatakan perlu diwaspadai dampak dari potensi jeda hujan pada awal hingga pertengahan dasarian III Maret 2019.
"Masyarakat perlu waspada dan mengantisipasi potensi munculnya titik panas. Selain itu diperkirakan berkurangnya ketersediaan air pada beberapa hari ke depan," imbaunya.