Polisi evakuasi badan bus yang terjun ke sungai
Minggu, 8 Desember 2019 9:04 WIB
Blitar (ANTARA) - Petugas dari Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur dibantu Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar berhasil mengevakuasi badan bus yang terjun ke sungai, setelah terjadi kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Kesamben, Blitar.
"Alhamdulillah sudah. Saat ini, kami sedang upayakan untuk mengatur arus lalu lintas, kami pastikan dulu lancar setelah tertahan," kata Kepala Unit Laka Lantas Polres Blitar Ipda Didik Sugianto, di Blitar, Sabtu malam.
Pihaknya mengakui terdapat beberapa kendala dalam evakuasi, sehingga hampir seharian diperlukan waktu untuk mengangkut kendaraan yang terjun ke dasar sungai sedalam 10 meter tersebut. Bus akhirnya bisa dievakuasi sekitar pukul 19.00 WIB.
"Karena lokasi sempit dan bus besar. Masyarakat juga ingin menonton, sehingga berkerumun. Tapi, alhamdulillah untuk jalur kami sudah buka dua-duanya begitu kami sudah evakuasi," kata dia lagi.
Baca juga: Berusaha menghindari genangan solar, Bus Karunia Bakti terjungkal ke sawah
Untuk sementara waktu, badan bus tersebut masih ditempatkan di sekitar lokasi kecelakaan. Polisi juga dalam waktu dekat akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), sehingga bisa diketahui dengan pasti penyebab kecelakaan tersebut.
"Olah TKP belum, kami sementara fokus ke pelayanan masyarakat. Karena anggota juga dari pagi, jadi sementara kami analisa dan evaluasi dulu," kata dia.
Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan guru TK asal Kabupaten Tulungagung mengalami kecelakaan di Jalan Raya Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Bus Fabian Anugrah Trans dengan nomor polisi AG 7555 UR itu, melaju dari arah barat ke timur. Awalnya bus menghindari truk tronton yang mogok, namun akhirnya terlibat kecelakaan dengan sepeda motor, hingga terperosok ke dalam sungai.
Baca juga: Agen perjalanan Yessoe Pontianak benarkan armadanya kecelakaan di Lamandau
Kapolres Blitar AKBP Budi Hermanto sebelumnya mengatakan ada lima orang meninggal dunia, yakni empat orang warga Kabupaten Tulungagung serta seorang warga Kabupaten Blitar. Warga Blitar itu merupakan pengendara sepeda motor yang tertabrak bus.
Sopirnya masih dirawat intensif. Ia mengalami luka yang cukup serius dan masih mendapatkan perawatan tim medis di RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar.
Polisi mendata ada 56 orang yang ikut dalam rombongan. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit, salah satunya RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar. Untuk korban meninggal, sudah diambil keluarganya dan dimakamkan pihak keluarga.
Baca juga: Bus Pontianak-Sampit terbalik di Lamandau, tiga korban tewas
Baca juga: Belasan penumpang bus jurusan Pontianak-Sambas dilarikan ke rumah sakit
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di KM 12,8 Jalan Raya Wajok Hilir
"Alhamdulillah sudah. Saat ini, kami sedang upayakan untuk mengatur arus lalu lintas, kami pastikan dulu lancar setelah tertahan," kata Kepala Unit Laka Lantas Polres Blitar Ipda Didik Sugianto, di Blitar, Sabtu malam.
Pihaknya mengakui terdapat beberapa kendala dalam evakuasi, sehingga hampir seharian diperlukan waktu untuk mengangkut kendaraan yang terjun ke dasar sungai sedalam 10 meter tersebut. Bus akhirnya bisa dievakuasi sekitar pukul 19.00 WIB.
"Karena lokasi sempit dan bus besar. Masyarakat juga ingin menonton, sehingga berkerumun. Tapi, alhamdulillah untuk jalur kami sudah buka dua-duanya begitu kami sudah evakuasi," kata dia lagi.
Baca juga: Berusaha menghindari genangan solar, Bus Karunia Bakti terjungkal ke sawah
Untuk sementara waktu, badan bus tersebut masih ditempatkan di sekitar lokasi kecelakaan. Polisi juga dalam waktu dekat akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), sehingga bisa diketahui dengan pasti penyebab kecelakaan tersebut.
"Olah TKP belum, kami sementara fokus ke pelayanan masyarakat. Karena anggota juga dari pagi, jadi sementara kami analisa dan evaluasi dulu," kata dia.
Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan guru TK asal Kabupaten Tulungagung mengalami kecelakaan di Jalan Raya Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Bus Fabian Anugrah Trans dengan nomor polisi AG 7555 UR itu, melaju dari arah barat ke timur. Awalnya bus menghindari truk tronton yang mogok, namun akhirnya terlibat kecelakaan dengan sepeda motor, hingga terperosok ke dalam sungai.
Baca juga: Agen perjalanan Yessoe Pontianak benarkan armadanya kecelakaan di Lamandau
Kapolres Blitar AKBP Budi Hermanto sebelumnya mengatakan ada lima orang meninggal dunia, yakni empat orang warga Kabupaten Tulungagung serta seorang warga Kabupaten Blitar. Warga Blitar itu merupakan pengendara sepeda motor yang tertabrak bus.
Sopirnya masih dirawat intensif. Ia mengalami luka yang cukup serius dan masih mendapatkan perawatan tim medis di RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar.
Polisi mendata ada 56 orang yang ikut dalam rombongan. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit, salah satunya RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar. Untuk korban meninggal, sudah diambil keluarganya dan dimakamkan pihak keluarga.
Baca juga: Bus Pontianak-Sampit terbalik di Lamandau, tiga korban tewas
Baca juga: Belasan penumpang bus jurusan Pontianak-Sambas dilarikan ke rumah sakit
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di KM 12,8 Jalan Raya Wajok Hilir