Pontianak (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesi (KPw BI) Kalimantan Barat, Agus Chusaini menyebutkan saat ini sudah 25.000 pedagang di provinsi tersebut menerapkan Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS)
"Kami akui bahwa jumlah pedagang yang menerapkan masih kecil. Namun kami optimis dengan edukasi yang masif, kami akan secara bersama-sama mendorong pedagang di pasar tradisional untuk menggunakan QRIS," ujarnya saat pembukaan rangkaian Pekan QRIS yang digelar di Pontianak, Senin.
Ia mencontohkan saat ini sudah mudah ditemukan pedagang di Pontianak yang menerapkan QRIS, seperti di Pasar Flamboyan ada 5 pedagang dan 12 pedagang lainnya sedang menunggu penyelesaian dari PTEN.
"Kemudian juga ada di Pasar PSP dan Pasar Teratai masing-masing mencapai 11 pedagang dan 10 pedagang terdaftar," jelas dia.
Agus menjelaskan bahwa menggunakan QRIS sebagai salah satu metode menerima pembayaran mendatangkan banyak manfaat bagi berbagai pihak, seperti pelaku UMKM atau pedagang, pemda, dan tentunya pengguna.
"Bahkan saat ini QRIS juga dapat digunakan untuk menerima sumbangan keagamaan dan sosial," jelas dia.
Ia memaparkan bahwa saat ini sedang mengalami transformasi digital di berbagai aspek kehidupan. Digitalisasi telah mengubah konsep bagaimana proses bisnis dilaksanakan, bagaimana pelaku usaha berinteraksi, dan bagaimana konsumen akan mendapatkan layanan, informasi, dan barang.
"Hal ini sebagai dampak dari inovasi teknologi yang berkembang pesat, perubahan perilaku masyarakat dan dunia usaha ke arah digital sehingga otoritas kebijakan berinovasi merespons perubahan-perubahan tersebut untuk kebaikan bangsa. QRIS menjadi satu-satunya QR code untuk seluruh pembayaran di Indonesia. QRIS secara nasional wajib diimplementasikan per 1 Januari 2020," kata dia.
Ia mengatakan dengan QRIS, pelaku UMKM dapat menggunakan model pembayaran secara non-tunai dengan hanya satu macam QR Code. Dengan satu QR Code, bisa menerima pembayaran dari aplikasi penyelenggara manapun, baik dari bank atau non-bank, bahkan akan dapat menerima pembayaran dari turis mancanegara.
"Salah satu keunggulan QRIS adalah antar aplikasi pemain, baik bank ataupun non-bank sudah saling terhubung dengan mudah, termasuk bank-bank di daerah. Dengan QRIS, kita dapat mendorong kemajuan sektor UMKM termasuk pasar-pasar tradisional, yang tentunya mempercepat akses keuangan bagi pelaku usaha dimanapun dan siapapun dia, sehingga membantu peningkatan aktivitas inklusi ekonomi di mana pelaku usaha tersebut berada," katanya.
Terkait Pekan QRIS Nasional jelasnya digelar serentak diselenggarakan di 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia pada tanggal 9-15 Maret 2020 untuk memperkuat, memperluas, dan meningkatkan penggunaan implementasi QRIS dan meningkatkan kepedulian stakeholder maupun seluruh masyarakat
"Kegiatan ini dilaksanakan di universitas, pendidikan, pusat keramaian kota, pasar tradisional dan lainnya sehingga dapat menyentuh semua sektor dan lapisan masyarakat.Kegiatan hari ini di pasar Flamboyan adalah kegiatan pembuka untuk seluruh rangkaian kegiatan Pekan QRIS Nasional 2020. Selain Pasar Flamboyan, pasar yang sudah mengimplementasikan QRIS secara parsial adalah Pasar Teratai dan Pasar PSP," katanya.
Sudah 25.000 pedagang di Kalbar terapkan QRIS
Senin, 9 Maret 2020 15:19 WIB