Pontianak (ANTARA) - Warga dusun Serimbang Desa Senakin, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, saat syukuran panen padi memilih tidak menggelar gawai atau pesta seperti tahun-tahun sebelumnya karena adanya pandemi COVID-19.
"Pesta panen padi (Baroah) yang di gelar warga Dusun Serimbang memang berbeda dengan pesta panen padi di tahun-tahun sebelumnya, karena tahun ini hanya mengelar upacara adat saja dan hanya dirayakan sekeluarga, tidak mengundang orang banyak, apa lagi orang dari luar dusun," kata Kepala Dusun Serimbang, Piator di Ngabang, Senin.
Menurutnya, tahun ini, karena situasi di tengah wabah corona, masyarakat telah diimbau oleh pemerintah baik dari presiden, gubernur sampai bupati untuk tidak membuat keramaian dan mengumpulkan orang banyak. "Begitu juga dengan Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) bapak Cornelis, yang juga telah mengimbau masyarakat adat Dayak untuk tidak menggelar upacara panen padi dengan keramaian," katanya.
Baca juga: Bupati Landak imbau masyarakat tidak gelar gawai padi
Sementara itu Tetua Adat (Kapala Tahun) Dusun Serimbang Sariman juga mengatakan hal yang sama, bahwa Baroah pada tahun ini hanya untuk upacara adat (Ritual Adat) saja dan hanya dirayakan sekeluarga dan warga Dusun Serimbang saja.
"Saya sebagai orang yang mengatur adat di Dusun Serimbang tetap selalu mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak melaksanakan Baroah ini dengan mengundang orang banyak. Namun, makna roah yang kami laksanakan ini tidak berbeda sama sekali arti dan maknanya, sama-sama mengucapkan syukur kepada sang pencipta dengan hasil panen padi yang kami dapatkan," kata Sariman.
Di tempat terpisah Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa mengapresiasi masyarakat Dusun Serimbang yang mengelar syukuran panen padi tanpa mengundang masyarakat dari luar.
"Saya sangat mengapresiasi masyarakat Dusun Serimbang yang telah melaksanakan Roah dengan tidak mengundang masyarakat dari luar Dusun Serimbang, karena situasi saat ini yang kita hadapi yaitu COVID-19 bukan perkara mudah," katanya.
Menurutnya, hal ini hampir seluruh dunia mengalami hal ini dan vaksin dari COVID-19 ini juga belum ditemukan.
"Maka dari itu kita harus mengikuti anjuran pemerintah yang menghimbau masyarakat untuk tidak membuat acara yang mengumpulkan orang banyak dan selalu jaga jarak dengan orang lain, gunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti masker atau sarung tangan," kata Karolin.
Baca juga: Bupati Karolin minta camat aktifkan Gugus Tugas COVID-19
Baca juga: Bupati Landak minta kades segera cairkan dana desa untuk penanganan COVID-19
Baca juga: Bupati - DPRD Landak sepakati anggaran Rp39,6 miliar untuk COVID-19
Masyarakat adat Dayak di Landak tiadakan gawai padi karena COVID-19
Selasa, 19 Mei 2020 13:05 WIB