Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pembangunan berbagai pelabuhan berjalan dengan baik untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Menhub Budi dalam webinar yang bertajuk “Transportasi untuk Merajut Keberagaman” di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pemerintah optimistis Pelabuhan Patimban dapat diselesaikan untuk tahap I pada Oktober 2020 ini, sehingga bisa dilakukan “soft launching” pada November 2020.
Selanjutnya, terdapat pembangunan pelabuhan Kijing sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, di mana Pelabuhan Kijing akan menjadi pelabuhan berstandar internasional terbesar di Pulau Kalimantan, begitu juga dengan Pelabuhan Gilimas Lombok.
“Kami terus berupaya mendorong pelaksanaan pembangunan dan pengembangan Terminal Gilimas guna mendukung pariwisata di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat,” katanya.
Pernyataan tersebut menjawab instruksi Presiden Republik Indonesia saat pidato Sidang Tahunan dan Sidang Bersama MPR/DPR pada 14 Agustus lalu di mana dalam situasi krisis akibat pandemi ini pemerintah harus terus bergerak membuat terobosan untuk menciptakan lompatan kemajuan.
“Begitu juga halnya dengan sektor transportasi khususnya di sub sektor Laut. Beberapa pembangunan infrastruktur transportasi laut terus berjalan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, seperti penyelesaian pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, Pelabuhan Kijing yang terletak di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, dan Pelabuhan Gilimas Lombok,” katanya.
Menurut dia, transportasi laut selain memiliki peran yang strategis dalam mendukung pembangunan nasional di segala bidang, juga ermasuk untuk mempersatukan Indonesia yang penuh dengan keberagaman, baik keberagaman agama, suku, budaya, ras maupun bahasa.
Selain itu transportasi laut juga menjadi infrastruktur penting dalam rangka menggerakkan roda perekonomian Indonesia, khususnya di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).
“Ribuan pulau yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia dihuni oleh penduduk yang beragam suku, agama, ras maupun bahasa, perlu dijembatani dengan infrastruktur konektivitas yang memadai. Transportasi laut selain menjadi simpul konektivitas antarpulau juga merupakan penghubung serta menjadi urat nadi yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di seluruh pelosok Indonesia ,” katanya.
Budi Karya juga menyampaikan bahwa di masa kondisi pandemi COVID-19 ini, pihaknya terus melaksanakan salah satu program transportasi laut yang berperan langsung dalam merajut keberagaman, dengan menciptakan kesetaraan dan pemerataan ekonomi yaitu Tol Laut.
Program yang telah dimulai pada 2015 ini, sampai dengan tahun 2020 telah mengoperasikan 26 trayek angkutan barang tol laut, 110 trayek pelayaran perintis dan enam trayek kapal ternak.
“Salah satu program yang berkaitan dengan upaya peningkatan konektivitas antarwilayah di Indonesia untuk kesetaraan perekonomian adalah tol laut. Program Tol Laut telah memberikan kontribusi dan manfaat dalam menekan angka disparitas harga, khususnya di wilayah timur Indonesia serta meningkatkan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.