Pontianak (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalbar M. Basri HAR menilai sosok Syekh Ali Jaber adalah pejuang Al Quran dan atas kepulangannya kepada Sang Pencipta, umat Islam di daerah Kalbar ikut merasa kehilangan dan berduka.
"Umat Islam Kalbar merasa sangat kehilangan dan berduka dengan wafatnya Syekh Ali Jaber. Kita sangat cinta kepada beliau, tapi Allah SWT lebih cinta dan sayang kepada almarhum," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Baca juga: Kabar duka, Syekh Ali Jaber meninggal dunia
Ia menambahkan bahwa Syekh Ali Jaber adalah seorang pendakwah yang tulus dan siap berdakwah ke mana saja termasuk ke Kalbar yang sudah ke sekian kalinya.
"Beliau pendakwah yang tulus dan pejuang Al Quran. Insya Allah beliau syahid," kata dia.
MUI Kalbar mengajak semua umat muslim di Kalbar untuk mendoakan ulama besar Indonesia tersebut agar mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT.
"Kami juga mengimbau kepada seluruh jama'ah masjid, surau dan mushala di Kalbar agar melaksanakan shalat ghaib untuk almarhum, Syekh Ali Jaber," kata dia.
Baca juga: Ulama besar Syekh Ali Jaber wafat, Gubernur Khofifah berbelasungkawa
Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau lebih dikenal Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih Jakarta, pada Kamis (14/1) sekitar pukul 08.30 WIB, setelah sempat dirawat beberapa hari. Ulama itu sempat terjangkit virus corona (COVID-19).
Syekh Ali Jaber adalah pendakwah asal Madinah, Arab Saudi dan mulai berdakwah di Indonesia sejak 2008. Pada 2008 tersebut juga , Syekh Ali Jaber menikah dengan wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat yakni Umi Nadia. Seiring waktu, ia memilih dan resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 2012.
Baca juga: Polisi libatkan Densus 88 Antiteror ungkap penusukan Syekh Ali Jaber
Baca juga: Kronologi saat Syekh Ali Jaber ditikam pelaku
Baca juga: Syekh Ali Jaber ditikam, Polisi jangan mudah percaya alasan gila
Kalbar berduka, Syekh Ali Jaber pejuang Al Quran
Kamis, 14 Januari 2021 15:53 WIB