Pontianak (ANTARA) - Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Kalbar Syarifah Ema Rahmaniah mengatakan pihaknya akan melaksanakan program Tular Nalar melalui workshop literasi digital untuk guru SMP dan SMA meningkatkan profesionalisme guru melalui pelatihan.
"Di tengah-tengah berlimpahnya informasi saat ini, kita berhadapan dengan problematika terkait literasi. Berbagai permasalahan muncul akibat rendahnya literasi masyarakat, hoaks, provokasi, ujaran kebencian, hingga perpecahan di tengah masyarakat pun meningkat eskalasinya," kata Ema di Pontianak, Kamis.
Belum lagi masalah kebocoran data, penipuan, kejahatan siber, dan bentuk-bentuk kriminalitas lainnya. Perkembangan teknologi ternyata tidak dibarengi dengan peningkatan literasi media dan daya berpikir kritis.
"Inilah yang menjadi penghambat kemajuan kita di tengah kecanggihan teknologi," tuturnya.
Ema menambahkan, belajar dari bangku sekolah dengan kurikulum biasa saja tidaklah cukup. Diperlukan terobosan-terobosan baru untuk mengatasi defisit critical thinking di tengah masyarakat yang meluas di segala bidang.
"Disinilah Tular Nalar hadir untuk menawarkan salah satu solusi berpikir kritis. Tular Nalar menawarkan kurikulum literasi media sebagai sarana mewujudkan latihan-latihan untuk berpikir kritis yang diwujudkan dalam berbagai tools pembelajaran, mulai dari video, website, artikel rubrik, dan lain-lain," katanya.
Melalui program Tular Nalar, yang meliputi berbagai jenjang, kompetensi literasi media dapat diasah sesuai dengan konteksnya.
Tular bermakna menjangkiti, atau menginfeksi. Lazimnya, kata-kata ini digunakan untuk kasus-kasus epidemiologi atau penularan penyakit.
"Di sini, kami berbicara tentang virus yang baik, yaitu virus Nalar. Nalar atau reasoning sebagai bagian dari aktivitas berpikir adalah virus yang harus disebarluaskan ke mana-mana, tidak hanya sebagai jargon, tetapi juga dalam praktik keseharian guna menghindarkan orang dari bencana darurat literasi," kata Ema.
Dia menjelaskan, tujuan dari kegiatan Tular Nalar ini tersirat dalam kurikulum yang telah disusun dalam 8 unit kompetensi, yaitu Mengakses Informasi, Mengelola Informasi, Memproses Informasi, Mendesain Informasi, Berbagi Informasi, Ketangguhan Diri, Perlindungan Data dan Kolaborasi.
"Secara langsung sasaran kegiatan ini adalah guru-guru SMP dan SMA di seluruh Indonesia. kendati demikian tidak menutup kemungkinan murid-murid dan masyarakat umum tidak dapat mendapat manfaat darinya," kata Ema.
Hal ini juga ditujukan untuk mengoptimalkan pembelajaran berpikir kritis menggunakan literasi media dalam kerangka Tular Nalar, pihaknya telah menyiapkan sejumlah alat bantu, mulai dari lesson plan, modul pembelajaran, juga 8 buah video dan website sebagai public repository yang dapat diakses secara gratis.
"Perlu disampaikan, Tular Nalar tidak menutup mata akan tingginya tingkat kesenjangan digital di tengah masyarakat, sehingga telah menjadi komitmen Tular Nalar untuk tidak meninggalkan siapapun. Dalam upaya untuk merangkul masyarakat di semua penjuru Tanah Air, Tular Nalar membuka kerja sama dengan Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) yang beranggotakan ratusan radio komunitas di berbagai chapter," katanya
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada Sabtu (13 Maret 2021) dari pukul 13.00 sampai 15.00. "Untuk itu, bagi guru yang ingin mengikuti kegiatan ini, diharapkan bisa bergabung bersama kita, untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat," kata Ema.
Mafindo Kalbar gelar program literasi digital "Tular Nalar" untuk guru
Kamis, 11 Maret 2021 15:41 WIB